Liga Champions

Dibantai Habis-habisan, Frank Lampard: Bayern Munchen Beri Chelsea Kenyataan Pahit

Rabu, 26 Februari 2020 14:00 WIB
Penulis: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Clive Mason/GettyImages
Frank Lampard menegaskan bahwa Bayern Munchen telah memberi kenyataan pahit bagi para pemain Chelsea usai kalah 0-3 di leg pertama 16 besar Liga Champions. Copyright: © Clive Mason/GettyImages
Frank Lampard menegaskan bahwa Bayern Munchen telah memberi kenyataan pahit bagi para pemain Chelsea usai kalah 0-3 di leg pertama 16 besar Liga Champions.

FOOTBALL265.COM - Kekalahan memalukan 0-3 di kandang yang diterima Chelsea dari Bayern Munchen pada duel leg pertama 16 besar Liga Champions 2019/20 membuat Frank Lampar tertunduk lesu. Ia menyebut The Bavarian telah memberi kenyataan pahit kepada anak asuhnya.

Pada laga yang berlangsung di Stamford Bridge tersebut, Chelsea harus menerima gawang Willy Caballero dibobol tiga kali. Serge Gnabry dan Robert Lewandowski menjadi dua nama yang menjebol gawang The Blues.

Melihat permainan anak asuhnya, Frank Lampard pun merasa terpukul. Pelatih berusia 41 tahun ini pun mengakui bahwa Chelsea masih kalah level dari Bayern Munchen.

"Inilah sepak bola pada level ini. Level yang dimiliki Bayern sangat fantastis. Ini adalah kenyataan pahit sekaligus pelaharan bagi para pemain (Chelsea). Terutama di Liga Champions.

"Jika kamu memberi ruang kepada pemain dengan kualitas mampu mencetak gol, mereka akan mencetak gol. Kami tak cukup percaya diri dengan bola. Itu kekecewaan terbesarku dari awal laga," ucap Lampard.

Lampard pun mengakui bahwa pada laga tersebut timnya terasa tertekan sehingga nampak bermain seperti tidak biasanya. Faktor pengalaman dan minimnya figur pemimpin menjadi kegagalan Chelsea mencetak gol di kandang.

Dengan kekalahan 0-3 dari Bayern Munchen, Chelsea pun dipastikan akan kesulitan lolos ke babak delapan besar Liga Champions. The Blue setidaknya harus mencetak empat gol di markas lawan tanpa kebobolan sekalipun demi melanjutkan kampanyenya di kasta tertinggi se Eropa tersebut.