FOOTBALL265.COM - Raksasa sepak bola Serie A Liga Italia, Inter Milan, dikabarkan meminta satu hal ini kepada Chelsea untuk memuluskan langkah mendatangkan Marcos Alonso pada bursa transfer pemain musim panas 2020.
Sejak beberapa bulan lalu, bek Chelsea yakni Marcos Alonso menjadi incaran utama Inter Milan. Saat itu, pelatih Nerazzurri, Antonio Conte, membutuhkan pemain belakang berkualitas agar formasi tiga bek miliknya menjadi lebih kuat.
Akan tetapi, The Blues ternyata melabeli pemain mereka itu dengan harga yang tinggi, yaitu 40 juta euro atau sekitar Rp619 miliar, yang bisa dibilang sangat berat bagi kubu Nerazzurri. Proses transfer pun tak terwujud.
Akan tetapi, melansir dari laman portal berita olahraga Sempre Inter, Antonio Conte ternyata masih menginginkan jasa bek berusia 29 tahun asal Madrid, Spanyol itu. Apalagi, Marcos Alonso juga mantan anak asuhnya saat menjadi pelatih Chelsea.
Dengan situasi ini, Inter Milan dikabarkan meminta pihak Chelsea menurunkan harga jual Alonso. Padahal, klub Liga Inggris itu sekarang sudah menurunkan banderol dari 40 juta euro tahun lalu menjadi 35 juta euro atau sekitar Rp531 miliar saja, namun Inter masih keberatan.
The Blues masih memberi harga tinggi kepada pemainnya itu karena kontrak Alonso di Stamford Bridge masih tersisa dua setengah tahun lagi. Tentu, pemain yang masih memiliki kontrak panjang, memiliki harga yang lebih tinggi dibanding pemain yang sudah tinggal beberapa bulan lagi sisa kontraknya.
Hanya saja, sampai berita ini diturunkan, Chelsea masih belum memberikan respons terkait permohonan Inter tersebut. Namun, bursa transfer musim panas 2020 masih lama, sehingga Nerazzurri masih bisa mengumpulkan dana jika seandainya The Blues benar-benar tidak bersedia menurunkan harga sang pemain.
Marcos Alonso sendiri telah memperkuat Chelsea sejak 2016 yang lalu. Bersama klub sepak bola Liga Inggris tersebut di kancah domestik musim ini, ia baru dimainkan lima kali, memiliki akurasi umpan 79 persen, melakukan satu kali clean sheet, dan memiliki tingkat kesuksesan duel 58 persen.