FOOTBALL265.COM - Sejumlah hal bisa membuat Liverpool gagal mengalahkan Atletico Madrid di leg kedua babak 16 besaa Liga Champions 2019/20 jika ingin lolos ke perempatfinal.

Berbekal kekalahan 0-1 di kandang Atletico Madrid pada leg pertama, Liverpool mau tak mau harus bisa meraih kemenangan lebih dari dua gol di leg kedua yang akan berlangsung di Stadion Anfield dinihari esok, Kamis (12/02/20).

Dengan materi pemain dan status sebagai juara bertahan Liga Champions, memang tak mustahil buat Liverpool mewujujdkan target tersebut dan membalikan keadaan.

Meski begitu, di sisi lain juga ada hal yang bisa membuat semuannya berujung buruk buat Liverpool. Yang alih-alih meraih kemenangan lebih dari dua gol, justru bisa tertahan imbang atau bahkan kembali menelan kekalahan.

Hal apa saja itu? Berikut redaksi berita olahraga INDOSPORT merangkumkan.

Permainan Negatif Atletico Madrid

Hal utama yang sangat mungkin menggagalkan comeback Liverpool nanti adalah permainan negatif Atletico Madrid. Yang sangat mungkin sejak menit awal akan memarkir banyak pemainnya di lini belakang.

Permainan negatif atau bertahan total yang nantinya kemungkinan akan diusung pelatih Diego Simeone memang akan menjadi momok buat Liverpool. Seperti halnya di leg pertama lalu, ketika mereka bertahan total setelah bisa unggul cepat di menit ke empat.

Kualitas lini pertahanan Atletico Madrid juga terbukti di Liga Spanyol. Meski tercecer di peringkat enam, mereka masih bisa menjadi salah satu klub yang paling sedikit kebobolan sejauh ini.

Dengan kemasukan 21 gol dari 27 pertandingan, mereka hanya tertinggal dari Real madrid yang baru kemasukan 19 gol.
Jika rapatnya pertahanan Atletico Madrid itu nanti hadir di Stadion Anfield, maka bukan mustahil akan membuat gigit jari para suporter dan pemain Liverpool.

Mentalitas

Hal kedua yang bisa membuat Liverpool gagal menyisikan Atletico Madrid nanti adalah masalah mentalitas, yang harus diakui kini sedikit menghantui kubu klub berjuluk The Reds itu.

Bermula sejak kekalahan atas Atletico Madrid di leg pertama, mental pemain-pemain Liverpool di atas lapangan terlihat sekali belum berada pada kondisi yang prima.

Paling nyata terlihat ketika secara mengejutkan mereka akhirnya harus menelan kekalahan pertama di Liga Inggris, lewat skor telak 0-3 melawan Watford.

Setelahnya, merekapun gagal di Piala FA, usai kalah dari Chelsea 0-2. Termausk ketika hanya bisa menang tipis 1-2 melawan Bournemouth pekan lalu.

Jika masalah mentalitas bertanding itu nantinya tak bisa diatasi pelatih Jurgen Klopp, maka bukan tak mungkin Liverpool harus rela mengucapkan selamat tinggal ke Liga Champions musim ini.

Jordan Henderson

Hal terakhir yang bisa membuat Liverpool tersingkir oleh Atletico Madrid di Liga Champions adalah, jika belum ada pemain yang bisa menggantikan peran penting Jordan Henderson di lapangan tengah.

Sejak Henderson absen pasca cedera di laga kontra Atletico Madrid pada pekan pertama, permainan Liverpool sangat terlihat menurun.

Liverpool seakan kehilangan roh permainan di lapangan tengah. Sosok yang bisa membantu pertahanan, hingga ke sisi sayap. Termasuk juga membantu serangan dengan determinasinya.

Tanpa Henderson, di lini tengah Liverpool memang masih ada Wijnaldum, Fabinho, Chamberlain, hingga Milner, namun setidaknya  dalam empat pertandingan terakhir, mereka belum bisa menggantikan perna sentral Henderson dengan sempurna.

Henderson memang sudah kembali berlatih, namun belum tentu pasti dirinya bisa dimainkan sejak menit pertama melawan Atletico Madrid nanti.

Jika demikian, maka tak mengejutkan nantinya jika Liverpool akan kesulitan melawan Atletico Madrid dan harus merelakan tiket perempatfinal Liga Champions melayang ke wakil Spanyol yang menjadi lawannya.