FOOTBALL265.COM - Gelandang Bali United, Paulo Sergio tak dendam meski kerap jadi sasaran pelanggaran keras di Liga 1. Baginya, situasi tersebut menjadi tanggung jawab penuh dari pengadil lapangan.
Paulo Sergio merupakan nyawa dari serangan Bali United. Dia merupakan pemain yang berani meminta bola dan menggiringnya menuju pertahanan lawan.
Pergerakan itu mengancam tim lawan. Sering kali Paulo harus dijatuhkan. Termasuk ketika Bali United dikalahkan Madura United 3-1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu (15/3/20).
Ada tujuh kartu kuning yang diterima tim Madura United. Beberapa pelanggaran yang dibuat Asep Berlian dkk terarah pada Paulo Sergio. Terkait hal ini, Paulo memahami situasi tim lawan. Dia tak dendam kepada pemain Madura United maupun klub-klub lain.
"Saya tahu itu strategi lawan buat mematikan saya. Saya menghormati lawan. Tanggung jawabnya ada di wasit. Wasit harus lihat kapan lawan main kasar, kapan tidak. Kapan harus kartu kuning, kapan harus kartu merah. Wasit yang punya keputusan," ucap Paulo Sergio, Minggu (15/3/20).
Paulo melihat bukan dirinya saja yang jadi sasaran. Beberapa pemain yang kerap membawa bola juga jadi sasaran di Liga 1. Dia meminta wasit lebih jeli dalam memutuskan, sebagai perlindungan agar pemain tak cedera.
Ketika wasit tegas dalam memberi keputusan, dia yakin para pemain akan berpikir dua kali untuk melakukan pelanggaran keras. Dengan begitu, risiko cedera menjadi menurun.