Bola Internasional

Berbeda dengan Egy Maulana, Doan Van Hau Dianggap Belum Pantas Main di Eropa

Minggu, 22 Maret 2020 16:13 WIB
Editor: Rafif Rahedian
 Copyright:

FOOTBALL265.COM – Pemain muda Vietnam, Doan Vaun Hau dianggap belum pantas bermain di Eropa (Eredivisie Belanda) bersama Heerenveen. Situasi itu nyatanya berbeda dengan Egy Maulana Vikri.

Doan Van Hau sendiri merupakan satu-satunya pemain Asia Tenggara yang tampil di kasta teratas sepak bola Liga Belanda pada musim ini. Dirinya dipinjamkan Hanoi FC ke klub papan tengah Eredivisie, Heerenveen.

Sayangnya, Doan Van Hau sampai saat ini belum merasakan tmpil di Eredivisie. Pemain berusia 20 tahun tersebut baru diberi kesempatan bermain selama 31 menit di ajang KNVB Beker (Piala Liga Belanda).

Pengalaman minim di Eropa dan usianya yang masih sangat muda, nampaknya membuat Doan Van Hau masih kesulitan mendapatkan tempat utama di Heerenveen. Terlebih, harus bersaing dengan para pemain bertahan senior.

Mantan penyerang Timnas Vietnam, Mac Hong Quan pun menganggap bahwa kompetisi Eredivisie Belanda masih terlalu berat bagi Doan Van Hau. Menurutnya, Doan Van Hau lebih baik memilih kompetisi yang lebih rendah dari Liga Belanda.

“Jika Van Hau memilih liga yang kurang kompetitif seperti Eredivisie dan bermain dengan pasukan bawahan, maka posisinya dengan Heerenveen akan jauh lebih baik sekarang,” ujar Hong Quan, dikutip dari vocketfc.

“Van Hau adalah pemain terbaik yang dimiliki Vietnam. Apa yang dipertaruhkan, bagaimanapun, (kualitas) antara Eredivisie dan liga Vietnam sangat kontras. Ini perbedaan yang sangat besar," lanjutnya.

Situasi tersebut nyatanya tidak dialami oleh Egy Maulana Vikri. Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari para legenda atau pelatih Indonesia yang menyebutkan bahwa Egy belum pantas main di Eropa.

© lechia.pl
Pemain asal Indonesia milik Lechia Gdansk Egy Maulana Vikri. Copyright: lechia.plPemain asal Indonesia milik Lechia Gdansk Egy Maulana Vikri.

Seluruh elemen Indonesia nampaknya memberikan dukungan penuh kepada pemain jebola SKO Ragunan tersebut. Bukan komentar negatif, justru Egy Maulana Vikri mendapatkan pujian dari pelatih Indra Sjafri.

Pelatih yang bawa Timnas Indonesia U-23 meraih medali perak di SEA Games 2019 lalu itu menganggao bahwa Egy Maulana Vikri pantas mendapatkan penghargaan di Polandia.

“Alhamdulillah. Egy memang pantas mendapatkannya (penghargaan di Polandia),” kata INdra Sjafri seperti dikutip dari laman antaranews.com.

Sekedar mengingatkan kembali, Egy Maulana Vikri berhasil mendapatkan penghargaan Hopes of the Year 2019 di Polandia. Penghargaan itu diberikan dalam acara Gdansk Sport Gala ke-17.

Tak hanya soal komentar pantas atau tidak pantas, nyatanya ksempatan bermain Egy Maulana Vikri di Eropa lebih banyak ketimbang Doan Van Hau.

Menurut Transfermarkt, Egy Maulana Vikri telah memainkan empat laga di tim utama Lechia Gdansk. Ia bermain di Liga Polandia (Ekstraklasa) sebanyak tiga kali, sedangkan satu laga lainnya dimainkan di Piala Super Polandia.

Jika dijumlahkan, Egy Maulana Vikri sudah memainkan 55 menit bersama tim senior Lechia Gdanks. Pemain berusia 19 tahun tersebut unggul 14 menit dari Doan Van Hau.

Namun hal itu terbilang wajar, mengingat Egy Maulana Vikri sudah bermain bersama Lechia Gdansk sejak musim lalu. Sedangkan Doan Van Hau baru bergabung dengan Heerenveen pada musim ini.

Andai Doan Van Hau mendapatkan banyak menit bermain di Eredivisie, maka bukan tidak mungkin jika dirinya bisa menepis komentar yang menyebut dirinya belum pantas main di Eropa.