FOOTBALL265.COM - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua dan Puslatprov telah memutuskan untuk tetap melanjutkan pemusatan latihan (TC) atlet PON Papua di tengah pandemi virus corona yang mewabah di Indonesia.
Hal tersebut menyusul rapat terbatas yang digelar oleh KONI Papua dan Puslatprov di Aula Tonny Rompis Makodam XVII Cenderawasih, Kota Jayapura, Senin (23/3/20).
KONI Papua dan Puslatprov meminta agar para atlet tetap berada di tempat TC mereka dan menjalani aktivitas masing-masing sebagaimana mestinya.
Hanya saja, kondisi kesehatan para atlet akan terus dipantau dan pengawasan akan lebih diperketat.
"Program TC tetap di lanjutkan di tempat mereka masing-masing seperti di Jakarta dan lainnya, termasuk yang di Papua tetap jalan. Yang perlu kita tingkatkan adalah strerilisasi atlet," ujar Ketua Puslatprov, Brigjen TNI Irham Waroihan.
Lanjutnya, para atlet yang tengah menjalani TC tak akan dipulangkan ke rumah mereka masing-masing. Langkah tersebut dilakukan untuk menghindari atlet dari hal-hal yang tak diinginkan.
"Kalau mereka pulang ke rumah masing-masing, ketemu orang lain akan berisiko, jadi tetap atlet kita pertahankan di TC masing-masing ketimbang kita pulangkan," jelasnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya mengungkapkan, untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, pihaknya membatasi aktivitas para atlet di luar ruangan dan tidak berlatih di tempat umum.
"Atlet kita minta mereka tidak latihan di tempat umum, seperti angkat berat, angkat besi dan lain sebagainya yang selama ini menggunakan tempat umum seperti gym, kita batasi untuk mengantisipasi virus corona, kemudian kita meminta mereka harus menjaga kebugaran masing-masing," ungkapnya.
"Yang paling penting kita akan memastikan kondisi kesehatan para atlet tetap aman di tempat TC masing-masing," tandasnya.
Pemusatan latihan (TC) atlet Papua yang disiapkan menjelang PON XX tersebar di sejumlah daerah, sementara yang sedang berlatih di Pulau Jawa seperti sepatu roda, biliard hingga panjat tebing.
KONI Papua sendiri sebelumnya telah melarang para pengprov cabor untuk tidak mengirimkan atletnya TC di luar negeri sejak virus corona mulai menyerang sejumlah negara di Asia, termasuk Indonesia.