FOOTBALL265.COM – Wali Kota Liverpool, Joe Anderson, melontarkan tuduhan mengejutkan terkait pandemi corona yang menimpa Inggris. Anderson menyebut kehadiran suporter Atletico Madrid dalam laga di Anfield pada laga Liga Champions 2 pekan lalu menjadi penyebab utama meluasnya wabah corona di Liverpool.
Seiring dengan masih terus merebaknya pandemi corona di seluruh dunia, khususnya Eropa, Wali Kota Liverpool, Joe Anderson, mempertanyakan mengapa suporter Atletico diperkenankan hadir di Liverpool untuk mendukung timnya dalam laga 16 besar Liga Champions.
Kejadian ini bermula ketika sang wali kota menyampaikan kenaikan kasus positif corona di Liverpool melalui akun media sosial Twitter. Sejumlah orang pun kemudian menyahut dengan mempertanyakan mengapa ribuan suporter asal Spanyol diizinkan memasuki Inggris untuk menyaksikan pertandingan 2 minggu lalu.
“Saya sangat setuju dengan pendapat itu, tapi keputusan itu tidak berada di tangan saya. Sekarang kita harus menghadapi apa yang ada hari ini dan hari esok bukanlah hari kemarin. Saya hanya ingin orang-orang berpikir.”
Seperti diketahui, laga Liverpool vs Atletico pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions itu digelar 2 minggu lalu, tepatnya Kamis (12/03/20).
Ketika itu sejumlah stadion di Spanyol sudah ditutup akibat virus corona yang mulai mewabah di sana, tapi penggemar Atletico diizinkan terbang ke Inggris untuk mendukung langsung tim kesayangannya. Keputusan itu pun dianggap sebagai kesalahan besar oleh Anderson.
“Ketika itu kami berdebat bahwa sangat aneh penggemar Atletico tidak diizinkan masuk ke stadion mereka sendiri tapi bisa melakukan perjalanan ke Liverpool dan menonton langsung di Anfield,” kata Anderson kepada Liverpool Echo.
“Saya rasa pemerintah kurang cepat membuat keputusan tegas dan tampak enggan melakukan sesuatu yang bisa menimbulkan kekhawatiran banyak orang maupun memengaruhi ekonomi. Liverpool kini tengah mengalami lonjakan kasus.”
Menurut Worldometer, hingga Jumat (27/03/20), jumlah kasus corona di Inggris telah mencapai angka 11.658, dengan 578 korban meninggal.
Sementara itu, Spanyol yang memang merupakan pusat penyebaran kedua di Eropa setelah Italia, menempati urutan keempat kasus positif terbanyak di dunia dengan 57.786 kasus. Lebih buruk lagi, Spanyol berada di peringkat kedua total korban tewas dengan 4.365 jiwa.