Liga Indonesia

Anwar Ujang, Kapten Timnas Indonesia yang Sempat Mendapatkan Pujian dari Pele

Minggu, 29 Maret 2020 20:18 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Galang/INDOSPORT
Anwar Ujang kapten Timnas berjuluk Beckenbauer Indonesia yang sempat mendapatkan pujian dari legenda sepak bola Brasil, Pele. Copyright: © Galang/INDOSPORT
Anwar Ujang kapten Timnas berjuluk Beckenbauer Indonesia yang sempat mendapatkan pujian dari legenda sepak bola Brasil, Pele.

FOOTBALL265.COM – Anwar Ujang kapten Timnas Indonesia berjuluk Beckenbauer Indonesia yang sempat mendapatkan pujian dari legenda sepak bola Brasil, Pele.

Anwar Ujang jelas nama yang sangat asing buat peggemar sepak bola Indonesia dewasa ini. Namanya sekaan tenggelam, kalah pamor dari legenda-legenda sepak bola Indonesia lainnya yang juga pernah memperkuat Timnas Indonesia.

Padahal jika melihat kiprahnya kala masih aktif bermains epak bola, Anwar Ujang jelas bukanlah pemain sembarangan. Pria kelahiran Cikampek itu bukan hanya menjadi bagian Timnas Indonesia di era 1970 dan 1980-an, namun Anwar Ujang jugalah merupakan sosok kapten yang memimpin skuat Garuda yang kala itu sering berhadapan dengan tim-tim terbaik yang ada di dunia.

Profil Anwar Ujang

Lahir di Cikampek 2 Maret 1945, Anwar Ujang sebenarnya lebih dulu berkarier sebagai karyawan di BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Pertamina pada tahun 1960.

Namun kegemarannya akan olahraga sepak bola, juga membuatnya aktif bermain di klub lokal daerah kelahirannya, mulai dari Pesat, Cikampek dan Bond Persika, Karawang.

Ketika bermain di klub tersebutlah, bakat Anwar Ujang mulai tercium oleh PSSI, yang lantas memanggilnya untuk memperkuat Timnas Indonesia sejak tahun 1965.

Menjadi bagian Timnas Indonesia, karier Anwar Ujang terus menanjak. Hingga akhirnya ban kapten skuat Merah Putih diamanatkan kepadanya sejak tahun 1971 hingga 1974.

Di masa itu jugalah Timnas Indonesi mengalami kejayaan, sebagai salah satu tim yang ditakuti di level Asia. Sehingga mampu menghadirkan beberapa tim terbaik di dunia, untuk beruji coba dalam laga persahabatan.

Salah satu yang paling dikenal misalnya ketika Timnas Indonesia kedatangan tim asal Brasil, Santos, yang kala itu diperkuat maestro sepak bola, Pele.

Saat itu berhadapan langsung dengan pemain sekelas Pele, Anwar Ujang yang seorang pemain belakang memang gagal menghindarkan timnas Indonesia dari kekalahan tipis 2-3. Namun selepas pertandingan, menjadi headline di berbagai media masa kala itu, bahwa Pele sempat memberikan pujian kepada Anwar Ujang yang menggunakan nomor punggung lima, sebagai pemain terbaik di pertandingan tersebut.

Selain berhadapan langsung dengan Pele, Anwar Ujang juga sempat unjuk kebolehan ketika Timnas Indonesia kedatangan tim kuat asal Amerika Selatan, Timnas Uruguay.

Sempat meremehkan Timnas Indonesia, dengan mengirim skuat lapis keduanya, Uruguay harus gigit jari dalam kekalahan tipis 1-2. Sehingga mereka meminta untuk diadakannya pertndingan kedua.

Di pertandingan kedua itu, Uruguay dengan skuat terbaiknya memang akhirnya bisa menang. Namun keberadaan Anwar Ujang di lini pertahanan Timnas Indonesia, membuat mereka Cuma bis menang dengan skor yang juga tipis, 2-1.

Dalam masa jayanya, kemampuan luar biasa Anwar Ujang menjadikannya salah satu pemain belakang terbaik yang ada di Asia. Bahkan saat itu, namanya sering disebut sebagai Beckenbauer-nya (bek legendaris timnas Jerman) Timnas Indonesia

Selain besar di Persika Karawang dan Timnas Indonesia, Anwar Ujang tercatat juga pernah memperkuat klub-klub besar di Tanah Air. Mulai dari Maesa, Persija, Pardedetex dan PSMS, hingga Bintang Utara, Medan di tahun 1970.

Setelah gantung sepatu, Anwar Ujang juga sempat memilih melatih anak-anak di Medan pada awal tahun 2000-an dan sempat mendirikan SSB Anwar Ujang di Cikamek pada tahun 2010. Meski bubar di tahun 2013.

Sayang dengan jasa besarnya di Timnas Indonesia, massa tuan nwar Ujang seakan tak mendapatkan perhatian dari PSSI. Dirinya hanya bertahan hidup dengan modal dana pensiun yang kecil sebagai salah satu mantan karyawan Pertamina.

Di hari tua Anwar Ujang juga harus berjuang dengan mati-matian menghadapi penyakit gula dan hati, kapten Timnas Indonesia di tahun 1970-an itupun harus berpulang ke hariban yang kuasa di kediamannya, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (18/10/14).