FOOTBALL265.COM - PFAM menolak setiap klub melakukan pemotongan gaji pemain selama kompetisi Liga Malaysia dihentikan karena pandemi virus corona.
Asosiasi Pesepakbola Profesional Malaysia (PFAM) menjelaskan kalau kontrak para pemain di setiap klub Liga Malaysia harus dihormati.
Apalagi banyak pemain yang sudah berumah tangga sehingga kebutuhan untuk menghidupi keluarga sangatlah tinggi.
"Kami para pemain masih memiliki berbagai komitmen dan kebenarannya adalah ada biaya tambahan dalam kehidupan sehari-hari karena pandemi," tulis PFAM di Facebook.
"Beberapa harus mengeluarkan lebih banyak untuk mengurus rumah tangga mereka. Ada juga yang harus mengurus anggota keluarga yang tidak berpenghasilan selama pembatasan perjalanan," tambahnya.
PENDIRIAN PFAM BERHUBUNG ISU GAJI DAN KONTRAK PEMAIN
— PFA Malaysia (@pfamalaysia) March 27, 2020
Baca di https://t.co/jlzDVdcoI9 pic.twitter.com/Oyit38J8TD
Selama kompetisi Liga Super Malaysia dihentikan sejak Senin (16/3/2020) lalu, banyak klub yang mengeluh karena mengalami krisis keuangan.
Para pemain sepertinya menolak bila pihak klub memutuskan untuk memotong gaji mereka. Namun baru-baru ini para pemain klub elite Liga Super Malaysia, Johor Darul Ta'zim (JDT) sepakat untuk menyumbangkan sebagian gajinya demi perangi virus corona.
Di Malaysia sendiri virus corona sudah semakin ganas. Update terbaru Minggu (29/3/2020), pemerintah Malaysia mencatat sudah ada 2.161 kasus dengan jumlah meninggal mencapai 26 orang.