Bola Internasional

PSMS Medan, Klub Indonesia yang Sulit Dipermalukan di Liga Champions Asia

Minggu, 29 Maret 2020 16:41 WIB
Editor: Rafif Rahedian
© Grafis: Football265.com
Klub legendaris Liga Indonesia PSMS Medan nyatanya sulit untuk dipermalukan saat tampil di baba play-off Liga Champions Asia. Copyright: © Grafis: Football265.com
Klub legendaris Liga Indonesia PSMS Medan nyatanya sulit untuk dipermalukan saat tampil di baba play-off Liga Champions Asia.

FOOTBALL265.COM – Klub legendaris Liga Indonesia PSMS Medan nyatanya sulit untuk dipermalukan saat tampil di baba play-off Liga Champions Asia.

Sekedar mengingatkan kembali, sejak 2010, klub Indonesia selalu dipermalukan saat berhadapan dengan wakil negara lain di play-off Liga Champions Asia.

Sejak 2009 silam, tidak ada klub Indonesia yang berhasil mendapatkan satu tempat di fase grup Liga Champions Asia melalui babak play-off.

Beberapa klub Indonesia tersebut antara lain adalah, PSMS Medan (2009), Sriwijaya (2010 dan 2011), Persipura (2012), Persib Bandung (2015), Bali United (2018 dan 2020) dan Persija Jakarta (2019).

Sedangkan pada edisi Liga Champions 2013, 2014, dan 2016 Indonesia tidak mengirimkan wakilnya di ajang paling bergengsi di benua Asia ini.

Namun dari sekian banyak wakil Indonesia, nyatanya PSMS Medan yang cukup sulit untuk dipermalukan lawannya di babak play-off Liga Champions Asia.

Mengingat, pada edisi 2009 silam, PSMS Medan hanya tersingkir dengan skor tipis yakni 1-2 saat berhadapan dengan Singapore Armed Forces di putaran akhir play-off Liga Champions Asia.

Bahkan para pemain PSMS Medan mampu memberikan perlawanan sengit sehingga pertandingan harus dilanjutkan ke babak tambahan.

Tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut sebenarnya sudah tertinggal 0-1 lebih dulu di babak pertama setelah Therdsak Chaiman membuka keran gol Singapore Armed Forces.

Namun pada awal babak kedua, PSMS Medan berhasil menyamakan kedudukan melalui aksi pemain asingnya, yakni Mario Alejandro Costas. Skor 1-1 ini pun bertahan hingga laga berakhir.

Namun ketika memasuki babak tambahan, PSMS Medan justru kembali kebobolan pada menit ke-99. Itu terjadi ketika Ahmad Latiff Khamarudin membobol gawang Markus Horison.

Meski memberikan perlawanan sengit, namun PSMS Medan tetap tak bisa melangkahkan kaki ke babak penyisihan grup Liga Champions Asia 2009.

Namun paling tidak ia mampu tampil lebih baik ketimbang wakil Indonesia lainnya di babak play-off Liga Champions Asia. Bahkan tim sekaliber Persipura saja harus tumbang dengan telak.

Pada musim berikutnya, giliran Sriwijaya yang bertanding melawan Singapore Armed Forces justru harus tumbang dengan skor yang cukup telak, yakni 0-3.

Kekalahan telak itu juga dirasakan Sriwijaya ketika bermain di babak play-off Liga Champions Asia 2011. Mereka dipaksa menyerah saat bermain di putaran final melawan Al-Ain (skor 0-4).

Persipura juga pernah dibuat tak berdaya ketika bermain melawan klub Australia Adelaide United di babak play-off Liga Champions Asia 2012.

Saat itu Mutiara Hitam tidak diberikan kesempatan untuk mencetak satu gol pun ke gawang Adelaide United. Alhasil, Beto Goncalves dkk. harus tumbang 0-3.

Pada play-off Liga Champions 2015, Persib juga harus menelan kekalahan telak 0-4 ketika berhadapan dengan wakil Vietnam, Hanoi FC.

Bali United juga terakhir kali dihancurkan oleh klub Australia Melbourne Victory dengan skor 5-0. Hasi itu membuat Serdadu Tridatu turun ke kasta Piala AFC 2020.

Sedangkan Persija sendiri sebenarnya tersingkir dengan cara yang tak terlalu memalukan. Mengingat mereka berhasil memberikan perlawanan saat bertemu Newcastle Jets.

Meski kalah 1-3, namun tim berjuluk Macan Kemayoran tersebut berhasil memaksa pertandingan hingga babak tambahan.

Berikut Susunan Pemain PSMS Medan di play-off Liga Champions 2009:

Markus Horison, Reswandi Sumaji, Aun Carbiny, Rachmat Afandi, Rachma Dhany, Edi Sukamto; Leonard Martins Dinelli, Agus Supriyanto; Elie Aiboy, Costas Mario Alejandro.