FOOTBALL265.COM - Intip perbandingan harga serta prestasi tiga kiper Liga Eropa berdarah ASEAN berikut, wakil Indonesia jadi yang paling unggul?
Negara ASEAN sendiri memang dikenal memiliki banyak pemain keturunan yang berkiprah di berbagai kompetisi Eropa, salah satu negara yang paling banyak menyumbang pemainnya adalah Indonesia serta Filipina.
Indonesia misalnya, banyak pemain keturunan Ambon hingga Maluku yang berkiprah di kasta tertinggi Liga Belanda bahkan sampai memperkuat Timnas Kincir Angin seperti Giovani van Bronchost atau Mark van Bommel.
Tidak cuma dua pemain tersebut, sampai kini pun masih ada beberapa pemain keturunan Tanah Air dan negara ASEAN lain yang berkarir di kompetisi top Eropa.
Dari sekian banyak posisi, penjaga gawang jadi yang paling sering ditempati para pemain keturunan ASEAN di Eropa. Lantas siapa sajakah pemain tersebut, dan siapa penjaga gawang berdarah ASEAN yang paling menonjol di Eropa?
Lebih lengkapnya berikut INDOSPORT merangkum serta mengulas, perbandingan performa para kiper Eropa berdarah ASEAN musim ini.
Indonesia
Indonesia menyumbang dua penjaga gawang yang berkarir di liga top Eropa musim ini, mereka adalah Emil Audero serta Benjamin van Leer.
Keduanya sama-sama tampil di kasta teratas liga masing-masing negara. Benjamin van Leer bersama Ajax tampil di Liga Eredivisie (Liga Belanda), sementara Emil Audero membela Sampdoria di Serie A Italia.
Namun sayang, hanya Emil Audero yang rutin mendapat jam terbang bermain musim ini. Total kiper berusia 22 tahun tersebut telah tampil sebanyak 27 laga dan mencatatkan 7 assists. Sedangkan Benjamin van Leer hanya menjadi cadangan kiper muda Ajax, Andre Onana.
Dari segi harga, Emil Audero jauh unggul dengan nominal sebesar 15 juta euro atau setara Rp300 miliar, sementara Benjamin van Leer hanya 900 ribu euro atau setara Rp18,4 miliar per Desember 2019 silam.
Filipina
Serupa dengan Indonesia, tim tetangga Filipina juga menyumbang dua penjaga gawang keturunan mereka di kompetisi top Eropa musim ini. Mereka adalah Neil Etheridge dan juga Alphonse Areola.
Bedanya, hanya satu pemain yang tampil di kasta teratas liga Eropa yakni Alphonse Areola yang memperkuat Real Madrid dengan status pinjaman dari PSG, sedangkan Neil Etheridge berkarir di kasta kedua Liga Inggris bersama Cardiff
Pencapaian Alphonse Areola bisa dibilang paling mentereng ketimbang para penjaga gawang berdarah ASEAN lain, di mana pemain kelahiran Paris ini telah meraih tiga gelar Liga Prancis serta juara dunia bersama Prancis tahun 2018 lalu.
Dari segi harga, dua penjaga gawang berdarah Filipina ini punya nilai fantastis bahkan keduanya tidak ada yang berada di bawah satu juta Euro. Dengan rincian Neil Etheridge sebesar 3 juta euro atau Rp61 miliar, sementara Alphonse Areola sebesar 16 juta euro atau Rp328 miliar.
Vietnam
Terakhir ada Filip Nguyen, penjaga gawang tim Slovan Liberec yang berkarier di kasta teratas Republik Ceko ini memiliki darah Vietnam bahkan telah masuk dalam daftar naturalisasi.
Secara statistik musim ini, kiper berusia 27 tahun tersebut mampu tampil impresif dengan mencatatkan 23 penampilan dan meraih lima kali clean sheets.
Secara harga pun Filip Nguyen terbilang mewah, berdasarkan laman Transfermkart diketahui jika mantan pemain Sparta Prague B ini mempunyai market value sebesar 950 ribu euro atau Rp19 miliar.