Liga Indonesia

Potong Gaji Pemain Selama Force Majeure, Begini Unek-unek Pemain Liga 1

Rabu, 1 April 2020 11:26 WIB
Penulis: Martini | Editor: Yohanes Ishak
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Kiper klub Liga 1, Barito Putera, Aditya Harlan. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Kiper klub Liga 1, Barito Putera, Aditya Harlan.

FOOTBALL265.COM - Pandemi virus Corona atau Covid-19 memaksa PSSI untuk menghentikan kompetisi Shopee Liga 1 dan Liga 2 2020.

Keputusan ini tentu akan berdampak langsung pada perekonomian, termasuk pendapatan klub dan para pemain.

Sebagaimana diketahui, PSSI sudah memastikan tidak ada kegiatan sepak bola hingga Juni mendatang, dan berpeluang untuk diperpanjang jika wabah virus Corona belum juga usai.

Untuk itu, klub diwajibkan membayar maksimal 25 persen dari nilai kontrak pemainnya. Kabar ini memang diterima dengan baik oleh sejumlah klub, namun bukanlah kabar baik bagi pemain yang menggantungkan satu-satunya pendapatan dari bermain sepak bola.

Mewakili pemain lainnya, salah satu penggawa Barito Putera, Aditya Harlan pun angkat bicara.

"Pastinya terkejut, karena PSSI tidak melibatkan pihak lain, dalam hal ini pemain. Karena bagaimanapun juga, pelaku sepak bola adalah si pemain. Kan tidak semuanya memiliki gaji yang besar," ungkap Aditya Harlan seperti dilansir dari laman resmi klub.

Kendati demikian, ia percaya jika pihak klub juga tengah mengupayakan jalan terbaik untuk memenuhi hak pemain. Apalagi, Barito Putera sendiri dikenal sebagai salah satu klub yang memiliki finansial mapan dan tidak pernah tersandung tunggakan gaji.

"Tapi kita lihat kedepannya seperti apa. Klub juga pasti sedang memikirkan bagaimana jalan keluarnya. Semoga ada win win solution untuk masalah ini," tambah kiper berkepala plontos tersebut.

Meski demikian, hingga saat ini Barito Putera mengaku tidak ada kompensasi dari PSSI, dan subsidi dari PT Liga Indonesia Baru untuk bulan Maret juga belum diterima. Untuk itu, klub harus bergerak secara mandiri untuk memenuhi hak para pemain.

Barito Putera juga telah membubarkan pemain seiring dengan penghentian kompetisi Shopee Liga 1 2020 akibat pandemi virus Corona. Namun, program latihan mandiri masih terus berlanjut dan langsung di bawah arahan pelatih Djajang Nurdjaman.