Liga Indonesia

Cerita Legenda Kiper PSMS Medan Ketika Gagal Tampil Lawan Arsenal dan Idolanya

Kamis, 2 April 2020 00:45 WIB
Penulis: Aldi Aulia Anwar | Editor: Rafif Rahedian
© Grafis: Football265.com
Penjaga gawang legendaris PSMS Medan, Jamaluddin Hutahuruk atau akrab disapa Jampi Hutahuruk gagal berhadapan dengan Arsenal. Copyright: © Grafis: Football265.com
Penjaga gawang legendaris PSMS Medan, Jamaluddin Hutahuruk atau akrab disapa Jampi Hutahuruk gagal berhadapan dengan Arsenal.

FOOTBALL265.COM - Penjaga gawang legendaris PSMS Medan, Jamaluddin Hutahuruk atau akrab disapa Jampi Hutahuruk ini memiliki cerita menarik di era-era keemasannya pada 1980-an silam.

Sebab Jampi Hutahuruk mengaku dirinya memiliki peluang untuk mengahadapi tim tangguh Eropa asal Inggris, Arsenal dan bertemu dengan idolanya, Pat Jennings pada 1983 silam.

"Tahun '83 itu saya sebenarnya pemain Mercu Buana (Galatama) dan sebulan sebelum pertandingan saya diundang PSMS untuk gabung.”

“Tentu saya terima tawaran itu karena saya mau jumpa dengan Pat Jennings," ucap Jampi mengawali ceritanya kepada INDOSPORT.

Peluang tersebut benar-benar coba dimanfaatkan oleh Jampi kala itu, meski dirinya sadar hanya bakal menjadi pemain cadangan. Sebab kala itu gawang PSMS dikawal kiper legendaris, Ponirin Meka.

Akan tetapi impian untuk dapat bertatap langsung dan bersalaman serta meminta tanda tangan sang idola sangat besar.

Namun petaka datang sepekan sebelum laga itu dimulai. Jampi yang saat itu sudah bergabung latihan dengan PSMS mendapat cedera patah kaki yang cukup parah saat berlatih.

Alhasil kiper kelahiran 5 April 1957 tersebut harus mengubur mimpi untuk bertarung dengan Arsenal dan sang idola karena melakukan perawatan di rumah sakit.

"Usai pertandingan itu, kawan-kawan datang ke rumah sakit dan banyak bercerita saat pertandingan," lanjut Jampi yang tahun 1980 pernah berseragam PSMS sebelum gabung Mercu Buana.

"Ya pasti ada sedikit rasa kecewa saat itu karena tak bisa bertemu langsung Pat Jennings. Tapi tidak apa-apa, karena kawan-kawan saat itu mendapat pengalaman berharga dari salah satu klub terbaik dunia," tutupnya.

Dua tahun usai laga yang berakhir untuk kemenangan Arsenal 3-0 itu atau tepatnya pada tahun 1985, Jampi kembali bergabung dengan PSMS setelah tim Mercu Buana dibubarkan dan akhirnya gantung sepatu di tahun 1989 silam.