Bola Internasional

Tevez Sentil Para Pesepak Bola yang Ogah Gajinya Dipotong Akibat Corona

Jumat, 3 April 2020 17:22 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© TYC Sports
Eks Manchester United, Carlos Tevez, ikut angkat bicara soal kondisi pandemi Corona saat ini yang membuat sejumlah klub menerapkan kebijakan potong gaji. Copyright: © TYC Sports
Eks Manchester United, Carlos Tevez, ikut angkat bicara soal kondisi pandemi Corona saat ini yang membuat sejumlah klub menerapkan kebijakan potong gaji.

FOOTBALL265.COM - Raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona, salah satu yang menghadapi isu pemotongan gaji pemain karena virus Corona. Eks Manchester United, Carlos Tevez, lantas melempar kritik menohok.

Seperti diketahui sebelumnya, Blaugrana membuat keputusan berat yakni harus memotong gaji para pemain sebanyak 70 persen agar pendapatan staf klub lain bisa merata. Tindakan ini juga sebagai wujud masalah lockdown di Spanyol.

Sayang keputusan ini menimbulkan kontra karena sebagian besar pemain bintang seperti Lionel Messi, Luis Suarez, dan Gerard Pique tidak setuju karena gaji tinggi sudah menjadi hak mereka. Sebagian pemain pun sempat layangkan protes untuk menolak.

Melihat hal tersebut Carlos Tevez mengecam dan menganggap bintang sepak bola bisa bertahan satu semester bahkan lebih tanpa menerima gaji. Dirinya pun membandingkan banyak orang-orang malang yang membutuhkan uang bekerja dari pagi hingga malam demi sesuap nasi.  

"Seorang pesepak bola bisa hidup enam bulan dan bahkan setahun tanpa diberi upah (gaji). Kami tidak sama menderita dengan orang-orang yang bekerja pagi jam enam dan pulang jam tujuh malam hanya demi memberi makan keluarganya," ujar Tevez dilansir laman Mirror.

"Kita bukan contoh dalam kasus buruk seperti itu, patutnya melakukan hal sebaliknya dan bersedia membantu sesama. Sangat mudah bagi saya untuk memberi makan keluarga saya, tapi di luar sana masih banyak yang tidak seberuntung itu," pungkasnya.

Pemain yang sempat membela Manchester United tahun 2007-2009 itu lantas rela memberikan keseluruhan gajinya untuk membantu masyarakat membutuhkan ditengah pandemi virus Corona di Argentina.

Barcelona sendiri pada akhirnya setuju akan keputusan pemotongan gaji lebih dari separuh itu sembari menunggu masa penangguhan LaLiga Spanyol yang masih belum diketahui kelanjutannya karena virus Corona belum juga surut.