Liga Indonesia

Tiga Latino Persik Kediri yang Datang dan Pergi Secara Berurutan

Selasa, 7 April 2020 14:34 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Yohanes Ishak
© shutterstock.com/wikipidea.com
Logo Persik Kediri. Copyright: © shutterstock.com/wikipidea.com
Logo Persik Kediri.

FOOTBALL265.COM - Persik Kediri tak hanya bergelimang gelar pada era Liga Indonesia hingga memasuki kompetisi ISL. Namun, skuat mereka juga pernah dihuni oleh pemain asing bintang lima, melaui trio Latino.

Ya, ketiga pemain itu siapa lagi kalau bulan Cristian Gonzales, Ronald Fagundez dan Danilo Fernando. Meski kedatangan mereka tidak satu rombongan, namun memiliki satu dari ketiga pemain tersebut merupakan cita-cita setiap tim waktu itu.

Mereka datang secara berurutan, dan pergi dari Stadion Brawijaya secara berurutan pula. Uniknya, Cristian Gonzales menjadi pemain yang memulai masa-masa itu, dan dia pula yang mengakhirinya lebih dulu.

Komposisi Gonzalez - Danilo lebih dulu menghiasi lini serang Persik, hingga berbuah gelar juara Liga Indonesia musim 2006 lalu.

Satu tahun berikutnya, giliran Ronald Fagundez yang datang untuk bahu membahu membawa nama Indonesia di kancah Liga Champions Asia.

Indosport akan merangkum sejumlah aksi apik hingga deretan prestasi mereka selama berkarir untuk Persik Kediri.

1. Cristian Gonzales

© Cameron Spencer /Getty Images
Budi Sudarsono dan Cristian Gonzales semasa membela Persik Kediri Copyright: Cameron Spencer /Getty ImagesBudi Sudarsono dan Cristian Gonzales semasa membela Persik Kediri

Cristian "El Loco" Gonzales memulai skuat dream team ala Persik saat hadir pada kompetisi musim 2005. Aksinya sebagai predator ulung dengan mencatat 66 gol selama 2 musim untuk PSM Makassar, sangat menggoda Iwan Budianto untuk mendatangkannya.

Benar saja, transfer yang dilakukan Manajer Persik itu tidak salah meski di musim pertamanya gagal meraih satu pun gelar. Puncaknya adalah ketika kolaborasi bersama Fagundez dan Danilo, dengan meraih gelar juara Liga Indonesia musim 2006.

Loco sekaligus menjadi pemain paling fenomenal bagi Persik sepanjang masa. Rekor 132 golnya selama empat tahun membela tim Macan Putih hingga kini belum bisa terpecahkan.

Loco pula yang mengawali berakhirnya kolaborasi maut tiga Latino di skuat Persik itu. Dia lebih dulu meninggalkan tim saat mengalami krisis finansial, meski sempat membukukan 14 gol pada awal kompetisi musim 2008/2009 dan hijrah ke Persib Bandung.

Prestasi di Persik :

- Juara Liga Indonesia 2006

- Juara Piala Gubernur Jawa Timur 2006 dan 2008

- Babak 8 Besar Liga Indonesia 2005

- Babak 8 Besar Copa Indonesia 2005 

- Top Skorer Liga Indonesia 2005 (30 gol), 2006 (32 gol), 2007/2008 (26 gol) dan 2008/2009 (28 gol)

- Runner-up Top Skorer Copa Indonesia 2005 (10 gol), 2006 (8 gol), 2007/2008 (5 gol) dan 2008/2009 (7 gol)

2. Danilo Fernando

© bola.com
Mantan pemain Deltras Sidoarjo, Danilo Fernando. Copyright: bola.comMantan pemain Persik Kediri, Danilo Fernando.

Danilo menyempurnakan lini serang Persik, yang saat itu tengah garang bersama Cristian Gonzales. Perannya pun jelas, sebagai pengisi lini second striker sekaligus penopang kinerja El Loco yang kala itu menjadi tumpuan gol utama.

Sama halnya dengan rekannya itu, Danilo memiliki spesialisasi yang jarang dimiliki attacker midfield lain. Yaitu dengan kemampuan menusuk jantung pertahanan lawan secara tiba-tiba, dan seringkali menghujamkan shooting keras kaki kanan sebagai andalannya.

Tidak banyak prestasi yang diperoleh Danilo bersama tim Macan Putih. Pemain kebangsaan Brasil yang kini menjadi Direktur Teknik PSS Sleman itu membukukan 38 gol sepanjang empat tahunya di Kediri, dan pergi di perghujung musim 2008/2009 bersama Ronald Fagundez.

Prestasi di Persik :

- Juara Liga Indonesia 2006

- Juara Piala Gubernur Jawa Timur 2006 dan 2008

3. Ronald Fagundez

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Ronald Daian Fagundez Olivera Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTRonald Daian Fagundez Olivera, mantan pemain Persik Kediri.

Dari tiga Latino, mungkin Ronald Fagundez yang bernasib kurang mujur. Pilihannya kembali ke PSM Makassar pada musim 2006, tampaknya menjadi penyesalan tersendiri, lantaran Persik yang lebih menginginkannya mampu meraih trofi juara Liga Indonesia di akhir musim.

Kendati demikian, Fagundez setidaknya masih mendapat bagian gelar dan mengangkat trofi bersama dua koleganya itu, yakni saat menjuarai Piala Gubernur di masa pra musim kompetisi.

Sempat digadang-gadang menjadi andalan di lini tengah, nyatanya sihir Fagundez seolah habis di Persik. Pemain Uruguay yang dijuluki Dewa Kaki Kiri, lantaran spesialisasinya mengirim assist dengan kaki kiri, gagal mengantar Persik ke papan atas.

Fagundez menutup kariernya di Kediri dengan getir, meski tidak memilih hengkang akibat krisis finansial di musim 2008/2009. Prestasi tim saat itu pun merosot tajam, dengan hancur lebur di kompetisi ISL maupun Liga Champions Asia, plus tersingkir pada babak 16 besar Copa Indonesia.

Prestasi di Persik :

- Juara Piala Gubernur Jawa Timur 2008