FOOTBALL265.COM – Badai memang masih menerjang tubuh AC Milan, sebuah klub yang pernah memiliki kisah heroik dengan juara Liga Champions di tengah kepungan 3 klub raksasa Liga Inggris.
AC Milan saat ini terdampar di posisi ketujuh klasemen sementara Serie A Italia, sebuah tempat yang tidak layak untuk klub besar. Pasalnya, AC Milan memang berstatus sebagai salah satu klub terpandang di Italia bahkan Eropa.
Tercatat, AC Milan adalah pemegang gelar Serie A Italia terbanyak kedua bersama Inter Milan. Di Eropa sendiri, AC Milan adalah pemegang gelar Liga Champions terbanyak kedua di bawah Real Madrid.
Dengan dasar itu, jelas sangat tidak layak AC Milan tejerembab di papan tengah Serie A Italia dan absen di Liga Champions musim ini.
Padahal, gelar terakhir AC Milan di Eropa yaitu Liga Champions 2006/2007, diraih dengan cara yang sangat heroik dengan berada di tengah kepungan 3 klub raksasa Inggris.
Perjuangan AC Milan di Liga Champions 2006/2007 dari Paling Bawah
Meski menjadi juara Liga Champions pada musim itu, tapi ternyata perjuangan AC Milan tidaklah mudah karena sudah harus bertanding sejak babak kualifikasi ketiga. Mendapatkan perlawanan sengit dari Red Star Belgrade, AC Milan tetap mampu lolos ke babak utama.
Tergabung bersama Lille (Prancis), AEK Athens (Yunani) dan Anderlecht (Belgia), rupanya AC Milan setengah mati untuk bisa lolos ke 16 besar Liga Champions. Sempat kalah 2 kali, AC Milan berhasil lolos dari lubang jarum setelah mengoleksi 10 poin.
Di babak 16 besar, AC Milan ditantang oleh klub Skotlandia, Glasgow Celtic yang saat itu berstatus sebagai tim kuda hitam. Bagaimana tidak, dalam pertandingan dua leg dengan waktu 2 kali 90 menit, AC Milan ditahan imbang 0-0.
Memasuki babak perpanjangan waktu, AC Milan akhirnya berhasil melumpuhkan Celtic berkat gol tunggal Kaka di menit ke-93. Berhasil menyingkirkan Celtic dengan cara susah payah, AC Milan pun langsung ditantang raksasa Jerman, Bayern Munchen.
Sempat ditahan imbang 2-2 di San Siro, AC Milan tampil sangat heroik dan mengejutkan di leg kedua dengan mengalahkan Bayern Munchen, 2-0. Gol dari Clarence Seedorf dan Filippo Inzaghi lebih dari cukup untuk mengantarkan AC Milan ke semifinal.
Tak pernah disangka oleh AC Milan kalau di semifinal mereka menjadi satu-satunya tim di luar Inggris yang masih bertahan. Di tengah kepungan 3 klub raksasa Liga Inggris, mampukah AC Milan meraih gelar juara?
Dikepung 3 Klub Raksasa Liga Inggris
AC Milan berdiri di antara kepungan 3 klub raksasa Liga Inggris yang berisi Chelsea, Manchester United, dan Liverpool. Jelas bukan perkara mudah untuk melewati hadangan dari ketiga klub yang juga sedang dalam peforma terbaik di Liga Inggris.
Petualangan AC Milan di babak semifinal Liga Champions dimulai dengan harus bertandang ke markas Manchester United. Dengan diperkuat Wayne Rooney dan Cristiano Ronaldo membuat Manchester United sangat superior di hadapan AC Milan.
Sayang Manchester United juga dikejutkan dengan permainan memikat dari Kaka yang sukses mencuri dua gol tandang sehingga membuat AC Milan hanya kalah tipis, 2-3 saja. Di San Siro, Kaka dan kawan-kawan seperti tak memberikan Manchester United bernafas.
Terus menekan Manchester United hingga akhirnya AC Milan menang telak 3-0 dan lolos ke babak final untuk menantang Liverpool. Dibayangi rasa trauma dikalahkan Liverpool pada dua edisi lalu, AC Milan nyatanya mampu membuat kejutan.
Sepakan tendangan bebas Andrea Pirlo yang berbelok arah setelah mengenai Inzaghi dan aksi solo run dari penyerang AC Milan bernomor 9, sukses membuat Liverpool merana. Dua gol Inzaghi di laga itu hanya bisa dibalas oleh gol telat Dirk Kuyt.
Akhirnya AC Milan secara heroik mampu melewati kepungan tiga klub raksasa Liga Inggris untuk menjuarai Liga Champions untuk yang ketujuh kalinya, sebuah gelar terakhir yang tak bisa dimenangi hingga saat ini. Ayo cepatlah bangkit AC Milan!