FOOTBALL265.COM - Skandal suap Federasi Sepak Bola Dunia, FIFA mengenai pemilihan tuhan rumah Piala Dunia terkuak. Hal ini disampaikan pengadilan di Amerika Serikat yang menyebut sejumlah orang menerima suap.
Kemenangan Rusia dan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 ternoda kasus hukum. Melalui dokumen pengadilan Amerika Serikat yang diterbitkan pada Senin (06/04/20), skandal suap pun dibeberkan.
Dalam dokumen tersebut terdapat beberapa anggota Komite Eksekutif FIFA yang dinyatakan menerima suap hingga jutaan dolar Amerika.
Tudingan pertama kepada mantan Presiden CONCACAF, Jack Warner. Pria asal Trinidad Tobago ini diduga menerima suap hingga 5 juta dolar Amerika atau sekitar Rp82,2 miliar untuk memenangkan Rusia dalam pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018.
Dalam data tersebut, pengadilan Amerika Serikat membeberkan secara terang-terangan bahwa Jack Warner menerima sejumlah uang dari beberapa perusahaan cangkang di Anguilla, Siprus dan British Virgin Island.
Yang kedua adalah eks presiden konfederasi Sepak Bola Brasil, Ricardo Teixeira, dan bekas Presiden COMNEBOL, Nicolas Leoz, beserta rekan konspiratornya, diduga menerima suap dari Qatar untuk memuluskan langkah jadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Pengadilan Amerika Serikat juga menyebutkan bukti bahwa mantan kepala sepak bola Gueatemala, Rafael Salguero, menerima suap sebagai imbalan atas suaranya dalam proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018.
Selguero sendiri telah dijanjikan uang sebesar 1 juta dolar Amerika atau sekitar Rp16,4 miliar untuk imbalan karena telah memberikan suaranya kepada Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018.
Dari ketiga tuduhan tersebut, hanya Rafael Salguero yang sudah menjalani proses hukum di pengadilan dan sudah dinyatakan bersalah dalam dua kasus besar suap sampai masalah pencucian uang.
Sementara itu, Teixeire dan Warner masih belum diproses secara hukum karena data yang didapatkan masih perlu ditambahkan lagi. Sementara Leoz tak bisa diadili lantaran sudah dinyatakan meninggal dunia.
Dari dokumen yang dikeluarkan, memperpanjang daftar para pelaku suap di FIFA. Sejak lima tahun silam, tepatnya 2015 lalu, sudah 26 petinggi FIFA yang dicopot dari jabatannya karena melakukan skandal suap yang memalukan organisasi.