FOOTBALL265.COM - Manajer Arema FC Store, Tjiptadi Purnomo mengatakan bahwa lini bisnis turut mengalami dampak dari pandemi virus corona, dengan menurunnya omzet dari penjualan marchandise original klub.
Tak tanggung-tanggung, pihaknya bahkan mengklaim penurunan omzet itu hingga mencapai 90 persen. Estimasi itu muncul dari perbandingan jumlah transaksi yang terjadi saat ini dengan sebelum pandemi berkembang pada pertengahan Maret lalu.
"Biasanya, store bisa mencatat 20 lebih (transaksi) per hari. Sekarang, rata-rata hanya ada 2 maksimal sampai 5 (transaksi)," tutur Adi, sapaan akrab Tjiptadi Purnomo kepada awak media di Malang, Selasa (07/04/20) malam.
Awak redaksi berita olahraga INDOSPORT pun mengacu pada asumsi jumlah transaksi adalah penjualan jersey tim, yang dibanderol Rp450 ribu per produk.
Toko resmi tim Singo Edan yang biasanya meraup transaksi berjumlah Rp9 juta per hari, kini hanya Rp900 ribu sampai Rp2 juta saja.
"Tapi, jumlah (transaksi) itu mencakup semua produk. Mayoritas memang jersey, beberapa item lainnya adalah T-shirt (kaos), jaket dan produk lainnya," kata Adi.
"Ya memang sangat terasa. Tetapi, situasi ini juga dialami tim-tim selain Arema juga," sambung dia.
Keberadaan store memang cukup penting bagi klub Liga 1 Arema FC. Profit dari penjualan beragam marchandise itu setidaknya mampu memutar roda ekonomi di lingkungan klub, hingga menyumbang dana segar untuk finansial.