FOOTBALL265.COM - Liga Super China umumnya menjadi salah satu destinasi bagi pemain Eropa yang kariernya mulai mendekati akhir atau meredup. Namun stigma tersebut dipatahkan pada 2017 silam.
Tentu publik masih ingat kepindahan Oscar dari Chelsea ke Shanghai Shenhua di usianya yang baru menginjak 25 tahun. Di usianya yang produktif, ia memilih berlabuh ke China dan melepaskan kariernya yang masih panjang di dunia sepak bola.
Perpindahan mengejutkan Oscar tersebut pun kemudian diikuti oleh beberapa pemain yang memiliki kualitas setara yang bermain di benua biru. Sederet nama yang mulai hilang sentuhannya di Eropa, berbondong-bondong hijrah ke negeri tirai bambu untuk menyelamatkan kariernya.
Berikut deretan pemain yang menyelamatkan kariernya yang meredup di Eropa dengan berlabuh ke Liga Super China.
1. Odion Ighalo (Watford ke Shanghai Shenhua)
Namanya mengejutkan dunia saat Manchester United rela meminjamnya dari Shanghai Shenhua pada Januari 2020. Banyak yang meragukan bagaimana kiprahnya mengingat ia hanya bermain di tim Liga Super China dan tim semenjana lainnya, seperti Watford.
Namun jangan salah, melalui Liga Super China lah bakatnya tercium Man United. Meski hanya mencetak dua gol dari 36 penampilan pada 2016 silam, bersama Shanghai Shenhua Odion Ighalo mampu mencetak 46 gol dari 74 penampilan yang membuat Setan Merah tertarik.
2. Paulinho (Tottenham Hotspur ke Guangzhou Evergrande)
Kepindahannya ke Tottenham Hotspur dari Corinthians pada 2013 silam membuat banyak pihak meyakini bahwa Paulinho akan menuai sukses di Inggris. Namun nyatanya hal tersebut bertolaak belakang. Dua musim dijalaninya dan reputasinya meredup di Inggris.
Hal ini membuat Spurs melegonya ke Liga Super China dan bergabung dengan Guangzhou Evergrande. Tapi siapa sangka, kepindahannya ke China membuat namanya melejit hingga Barcelona meminjamnya dan membuat namanya kembali masuk ke Timnas Brasil.
3. Papiss Cisse (Newcastle United - Shandong Luneng)
Tentu publik masih ingat betul gol spektakuler Papiss Cisse ke gawnag Chelsea pada 2012 silam. Tendangan volinya dari posisi sulit, mampu berujung gol indah. Bahkan di awal karirnya di Inggris, ia mampu mencetak 13 gol dari 14 penampilan.
Namun setelah itu, ia hanya mampu mencetak 24 gol bersama Newcastle United dalam empat musim sehingga namanya ditendang ke Shandong Luneng. Siapa sangka kepindahannya ke China membuka jalannya kembali ke Eropa setelah mencetak 18 gol dari 34 penampilan.
Torehan tersebut membuat namanya didekati klub Turki Alanyaspor dan mampu mencetak 33 gol dalam 55 penampilan.
4. Renato Augusto (Corinthians - Beijing Guoan)
Namanya melejit pada satu dekade silam yang membuat Bayer Leverkusen memboyongnya ke Jerman. Namun 4,5 musim bersama Leverkusen dijalaninya dengan inkonsistensi membuat namanya ditendang ke Corinthians.
Bersama klub asal Brasil tersebu, perfomanya tak kunjung membaik, sehingga membuatnya dibuang ke China dan bergabung bersama Beijing Guoan. Namun siapa sangka, dari negeri tirai bambulah, namanya mulai melejit kembali.
Renato Augusto mendapat panggilan dari Timnas Brasil untuk membela tim samba di ajang Olimpiade 2016 dan juga membuat namanya mendapat panggilan untuk membela tanah kelahirannya di ajang Piala Dunia 2018.