Liga Indonesia

Termasuk Jung-hwan, Inilah Empat Pemain Korsel yang Dua Kali Selamatkan PSM dari Degradasi

Sabtu, 11 April 2020 10:26 WIB
Penulis: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Yohanes Ishak
© INDOSPORT
Logo PSM Makassar. Copyright: © INDOSPORT
Logo PSM Makassar.

FOOTBALL265.COM - Pada dua musim yang berbeda, PSM Makassar pernah merekrut pesepak bola asal Korea Selatan. Uniknya, Pasukan Ramang selalu terselamatkan dari jurang degradasi kala diperkuat oleh pemain-pemain asal Negeri Ginseng tersebut.

PSM Makassar merupakan salah satu klub yang berstatus tak pernah terdegradasi dari kompetisi kasta teratas sepakbola Indonesia. Namun, bukan berarti perjalanan Pasukan Ramang selalu mulus di papan atas di setiap musimnya.

Seperti di era Liga Super Indonesia (LSI) 2009/10 dan Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016, PSM sempat lama di zona merah.

Namun, mereka selalu berhasil selamat dari kelamnya jurang degradasi akibat bantuan pesepakbola asal Korsel.

Keputusan merekrut tiga pesepakbola Korsel sekaligus pada putaran kedua LSI 2009/10 berbuah hasil. Bahkan, PSM sempat menembus papan atas sebelum mengakhiri musim diperingkat ke-13 akibat kekalahan beruntun pada empat laga akhir.

Skenario yang sama kembali terjadi diajang ISC 2016, lagi-lagi berkutat di papan bawah hingga pertengahan putaran pertama. Kehadiran seorang bek tengah asal Korsel pun menjadi salah satu penyebab PSM bisa finish diperingkat keenam.

Lantas bagaimanakah performa keempat pesepakbola asal Korea Selatan tersebut selama memperkuat PSM Makassar? Berikut redaksi berita olahraga INDOSPORT merangkumnya untuk anda.

1. Joo Ki-hwan (Bek Tengah)

Joo Ki-hwan menjadi pemain asal Korsel pertama yang direkrut oleh PSM, tepatnya pada 26 Januari 2010 silam. Ia datang pada jendela transfer paruh musim LSI 2009/10 dengan mengenakan nomor punggung 32.

Perekrutan Joo sempat menuai kontroversi akibat postur pesepak bola kelahiran 20 Desember 1981 ini terlalu kurus untuk seorang bek tengah. Apalagi, kompetisi Indonesia sangat sering dijumpai duel dan kontak fisik sesama pemain.

Namun, pria berpostur 191cm ini menjawab semua keraguan dengan mencatatkan 14 laga dengan 1.260 menit bermain untuk PSM. Joo bahkan hanya absen pada tiga laga sepanjang putaran kedua LSI 2009/10.

Joo Ki-hwan bersama Handi Hamzah mencatatkan tujuh laga nirbobol sepanjang putaran kedua LSI 2009/10. Ia juga mencetak satu gol kala memenangkan PSM dengan skor 2-0 atas Persebaya Surabaya.

2. Shin Hyun-joon (Gelandang Serang)

© Instagram @shin7._shin7
Mantan pemain asing PSM Makassar asal Korea Selatan, Shin Hyun-joon. Copyright: Instagram @shin7._shin7Mantan pemain asing PSM Makassar asal Korea Selatan, Shin Hyun-joon.

Shin Hyun-joon bergabung ke PSM bersamaan dengan kompatriotnya, Joo Ki-hwan. Pesepak bola kelahiran 9 April 1983 ini bahkan langsung mencuri hati suporter karena memiliki skill dan kejeniusan di atas rata-rata.

Maklum saja, Shin pernah menimba ilmu beberapa tahun di negara yang menjadi kiblatnya sepakbola, Brasil. Alhasil, pria berpostur 177cm ini menjadi salah satu kunci sukses kebangkita PSM di LSI 2009/10.

Pengguna nomor punggung 7 di PSM ini mengemas 18 laga dengan torehan dua gol. Shin menjadi nyawa di lini tengah yang kemudian membuatnya menjadi salah satu playmaker asing terbaik di LSI edisi 2009/10.

Ia tak hanya dikenal dengan kejeniusannya mengirim umpan yang sangat memanjakan Osvaldo Moreno dan pemain PSM lainnya. Shin juga selalu memamerkan skillnya yang menuai applause dari penonton.

Shin sering kali memperlihatkan skill rabona, no look pass, dan long pass serta crossing yang sangat terukur. Bahkan, salah satu golnya ke gawang Persiwa Wamena berawal dari gerakan elastico yang mengelabui OK John.

3. Park Jung-hwan (Penyerang)

Park Jung-hwan menjadi pemain asal Korsel ketiga yang direkrut PSM pada jendela transfer paruh musim LSI 2009/10. Ia dipinjam dari Persiba Balikpapan dengan besaran kontrak mencapai Rp420 juta untuk enam bulan.

Pesepak bola kelahiran 14 Januari 1977 ini direkrut dimenit-menit akhir jelang ditutupnya jendela transfer. Sejatinya, Park merupakan pengganti Oscar Aravena yang urung dikontrak akibat tak memenuhi syarat administrasi.

Walau hanya menjadi 'ban serep', nyatanya pesepakbola berpostur 180 cm ini mampu mencetak lima gol dari 15 laga. Ia hanya kalah tiga gol dari tandemnya Osvaldo Moreno yang mengemas delapan gol untuk PSM.

Duet Park dan Osvaldo dengan total 13 gol pun menjadi salah satu kunci sukses kemenangan demi kemenangan PSM selama putaran kedua LSI 2009/10. Selain itu, juga keberhasilan keluar dari jeratan zona degradasi.

4. Kwon Jun (Bek Tengah/Gelandang Bertahan)
Kwon Jun merupakan salah satu pesepakbola asal Korsel yang cinta mati kepada PSM. Ia bahkan melamar kekasihnya, Kim In-hye di Stadion Andi Mattalatta kala melawan Semen Padang pada 12 Januari 2012 silam.

Pesepak bola kelahiran 12 Oktober 1987 ini memperkuat PSM pada dua periode yang berbeda. Liga Primer Indonesia 2010 menjadi tahun pertama Kwon Jun berseregam merah marun ciri khas klub asal Sulsel.

Pengguna nomor punggung 8 ini bertahan hingga LPI edisi 2012 dengan catatan 44 laga dan 4 gol untuk PSM. Setelah itu, Kwon Jun melanglang buana memperkuat sejumlah klub seperti Persepolis dan Tampines Rovers.