FOOTBALL265.COM - Setelah adanya keputusan PSSI nomor 48 tentang penundaan kompetisi Shopee Liga 1 2020 dan pemotongan gaji sepihak untuk pemain hingga 75 persen, hal ini sempat menimbulkan pro dan kontra. Namun, klub sepak bola Barito Putera belakangan sepakat untuk mengikuti aturan PSSI.
Penundaan kompetisi Shopee Liga 1 2020 disebabkan adanya pandemi virus corona atau Covid-19, yang dapat dengan mudah menyebar di kerumunan publik, termasuk salah satunya adalah di stadion dan tribun penonton.
Alhasil, pemerintah memutuskan tidak ada lagi kegiatan olahraga, khususnya sepak bola dalam beberapa bulan ke depan. Inilah mengapa kompetisi domestik seperti Liga 1 2020 ditunda.
Nihilnya kompetisi sepak bola tentu berimbas pada kontrak pemain di klub. PSSI akhirnya mencari jalan tengah dan meminta klub untuk tetap membayar gaji pemain meski tidak ada liga, namun dengan catatan maksimal pembayaran adalah 25 persen dari nominal kontrak. Ketentuan ini berlaku hingga bulan Juni mendatang.
Mendengar ketentuan tersebut, pihak manajemen Barito Putera langsung memanggil para pemain untuk berdiskusi, dan mencapai kesepakatan jika gaji tetap akan dibayarkan sesuai dengan ketentuan PSSI, yakni 25 persen saja. Namun, para pemain tetap dipantau selama berlatih mandiri di rumah masing-masing.
"Tidak ada yang menginginkan hal ini terjadi, tapi karena dengan kondisi seperti ini kita semua harus bisa mencari jalan yang paling baik untuk klub dan pemain, pelatih serta ofisial," ucap Asisten Manajer Barito Putera, Ikhsan Kamil, seperti dilansir dari laman resmi klub pada Sabtu (11/04/20).
"Alhamdulillah, kemarin kita sudah lakukan koordinasi dengan pemain, pelatih, dan official yang menyepakati keputusan ini," tambahnya.
Terpisah, kapten tim Barito Putera, Rizky Rizaldi Pora, menyatakan akan mendukung kebijakan tersebut. Menurut Rizky, keputusan itu setidaknya menjadi sebuah win-win solution bagi kedua pihak. Pemain masih mendapat gaji, sekaligus membantu kelangsungan klub akibat pengurangan pemasukan paska tidak adanya pertandingan.
"Mau gimana lagi, karena ini kebijakan PSSI. Lagi pula kita harus memaklumi. Liga tidak jalan hingga berapa bulan ke depan, otomatis klub tidak ada pemasukan. Apalagi, kita baru main sekali di kandang. Jadi intinya, klub sulit, kita juga sulit. Tidak ada yang menginginkan kondisi seperti ini," imbuhnya.