Liga Inggris

Para Pemain Tolak Potong Gaji, Arsenal Dihantam Badai Internal

Senin, 13 April 2020 09:16 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Arsenal menghadapi konflik internal usai para pemain klub Liga Inggris itu menolak pemotongan gaji apabila gagal mencapai Liga Champions musim depan. Copyright: © Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Arsenal menghadapi konflik internal usai para pemain klub Liga Inggris itu menolak pemotongan gaji apabila gagal mencapai Liga Champions musim depan.

FOOTBALL265.COM – Klub Liga Inggris, Arsenal, menghadapi konflik internal setelah para pemainnya menolak pemotongan gaji sebesar 12,5 persen apabila mereka gagal mencapai Liga Champions musim depan.

Dilansir dari Sport Mirror, dewan Arsenal berencana memotong gaji pemain untuk menyelematkan kondisi keuangan klub yang makin terpuruk sejak krisis pandemi virus corona melanda dunia.

Salah satu dari lima poin rencana tersebut menyebutkan bahwa pemain akan dipotong gajinya sebesar 12,5 persen selama satu tahun bila The Gunners gagal mencapai Liga Champions musim depan.

Namun, semua uang pemotongan gaji akan kembali ke kantong masing-masing pemain apabila mereka lolos ke turnamen bergengsi Eropa itu.

Rencana keuangan tersebut dikirim kepada salah satu pemainnya, Hector Bellerin, yang merupakan perwakilan Arsenal di Asosiasi Pemain Sepak Bola Profesional Liga Inggris (PFA).

Para pemain Arsenal rupanya menolak tegas rencana tersebut. Meski demikian para pemain bersedia membicarakan lagi recana pemotongan gaji dengan klub hingga mencapai kata sepakat.

Penolakan para pemain ini juga didukung oleh PFA yang telah menegaskan bahwa klub Liga Inggris harus mematuhi rencana penangguhan gaji sebesar 30 persen yang disetujui oleh 20 klub.

Diketahui, Arsenal sudah cukup lama absen dari turnamen Liga Champions sejak 2017. Mereka juga terancam gagal lolos ke Liga Champions musim depan setelah hanya menduduki peringkat kesembilan dengan selisih delapan poin dari Chelsea sebelum Liga Inggris dihentikan karena Covid-19.

 Di musim in,i tim asuhan Mikel Arteta itu baru sembilan kali menang dari 28 pertandingan dengan 13 di antaranya meraih hasil imbang serta 6 kali kalah.