In-depth

Menerka Formasi Mengerikan AC Milan usai Kedatangan Icardi dan Gotze

Sabtu, 18 April 2020 18:00 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
 Copyright:

FOOTBALL265.COM - Menemukan posisi dan formasi yang tepat untuk Mauro Icardi dan Mario Gotze andai keduanya jadi didatangkan AC Milan musim panas nanti. 

Klub raksasa Serie A Italia, AC Milan, dikabarkan berminat pada gelandang serang Borussia Dortmund, Mario Gotze. 

AC Milan dikabarkan serius mengincar pemain Dortmund, Mario Gotze, di bursa transfer musim panas nanti. Dilansir dari Bild, ketertarikan Milan muncul setelah sang pemain memutuskan tak memperpanjang kontraknya di Signal Iduna Park. 

Gotze bukanlah satu-satunya nama besar yang ingin didatangkan Milan pada musim panas nanti. Demi meningkatkan kualitas tim, I Rossoneri juga dilaporkan mengincar mantan kapten Inter Milan, Mauro Icardi

AC Milan berebut dengan Juventus untuk mendapatkan tanda tangan pemain 27 tahun tersebut. I Rossoneri memiliki peluang lebih besar karena sang pemain memiliki keluarga di Kota Milan. 

Anda keduanya benar-benar merapat ke San Siro, bakal seperti apa formasi AC Milan di masa depan? Berikut ulasannya. 

2 Pemain Pembeda

Baik Mario Gotze maupun Mauro Icardi bukanlah pemain sembarangan di Eropa. Keduanya memiliki reputasi hebat dan terbukti mampu mengangkat performa tim. 

Mario Gotze tercatat mampu menciptakan 45 gol dan 61 assist dari 217 pertandingan bersama klubnya saat ini, Dortmund. Sementara di Bayern Munchen, Gotze membuat 36 gol dan 24 assist dari 114 laga. Catatan statistik ini jauh lebih baik dari pemain Milan manapun musim ini.  

Mauro Icardi sendiri telah dipinjamkan ke Paris Saint-Germain dari Inter Milan pada bursa transfer musim panas 2019 lalu. Bersama raksasa sepak bola Ligue 1 Prancis tersebut, ia sukses mencetak 20 gol dan menyumbang empat assist dari total 31 pertandingan..

Performa hebat sudah ditunjukkan Icardi semasa memperkuat Sampdoria. Di sana ia sanggup mencetak 11 gol dan 4 assist dari 33 laga. Catatan impresif di Sampdoria mengantarkan kariernya ke klub Inter Milan di usia yang masih muda, 23 tahun. 

Icardi pun sukses menjadi simbol Inter Milan dengan mencetak 124 gol dan 28 assist dari 219 penampilan. Ia juga diangkat sebagai kapten Inter pada usia di bawah 25 tahun. 

Formasi Menjanjikan AC Milan

Kedatangan kedua pemain jelas bakal memberikan suntikan kekuatan untuk AC Milan. Namun, di mana mereka sebaiknya ditempatkan?

Mario Gotze merupakan gelandang yang bisa bermain di sejumlah posisi. Berposisi sebagai gelandang tengah, ia bisa dengan baik menjalankan peran sebagai penyerang lubang atau pun striker murni. 

Tentu ini memberikan kebebasan bagi pelatih untuk memainkan Mario Gotze. Sementara untuk Mauro Icard, tak ada lagi posisi terbaik selain memainkannya sebagai striker murni di depan. 

Andai keduanya bermain, Milan bisa memainkan formasi 4-3-1-2 atau pun 4-3-3 dengan sejumlah variasinya. 

Dengan formasi 4-3-1-2, tiga formasi gelandang bisa diisi oleh Hakan Calhanoglu (kiri), Ismael Bennacer (gelandang bertahan), dan Franck Kessie (kanan).  Sementara penyerang lubang ditempati oleh Mario Gotze. 

Untuk dua striker di depan, Mauro Icardi bisa diduetkan dengan Zlatan Ibrahimovic atau pun dua striker yang saat ini bermain di Milan, yakni Rafael Leao dan Ante Rebic. 

Namun, dengan formasi 4-3-1-2 Icardi sebetulnya lebih cocok berduet dengan Ibrahimovic yang sama-sama berposisi striker murni ketimbang Leao dan Rebic yang lebih melebar. 

Andai Milan turun dengan formasi 4-3-3, maka Mario Gotze bisa dimainkan sedikit mundur ke belakang sambil dibantu oleh Franck Kessie dan Lucas Paqueta/Hakan Calhanoglu di sisi kanan dan kiri. 

Sementara trisula maut Milan bisa diisi oleh Rafael Leao (kiri), Mauro Icardi (tengah), dan Ante Rebic (kanan) .Ketiganya sama-sama memiliki kecepatan dan insting mencetak gol tajam. 

Tentu saja formasi ini masih berbentuk gambaran kasar lantaran wajah Milan diyakini bakal cukup berbeda musim depan karena adanya sejumlah pemain yang bakal masuk dan keluar. 

Solusi Produktivitas Gol Milan

AC Milan memiliki masalah serius pada lini depan mereka. Musim ini Milan jadi salah satu tim dengan produktivitas terburuk di Italia. 

I Rossoneri cuma mengemas 28 gol dari 26 pertandingan Serie A Italia. Milan tertinggal jauh dari Napoli (41 gol), Atalanta (70), Roma (51), Lazio (60), Juventus (50), dan Inter (49) dalam periode pertandingan yang sama. 

Namun, striker bukanlah satu-satunya pihak yang patut disalahkan. Buruknya produktivitas Milan juga disebabkan karena lini tengah yang tidak maksimal .

Sampai saat ini memang tak ada bomber AC Milan yang mencetak sampai 10 gol. Justru sang bek sayap, Theo Henrnandez, yang jadi salah top skor tim dengan lima gol. 

Milan sejatinya memiliki Ante Rebic dan Ibrahimovic. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa gol-gol yang dibuat Rebic berasal dari usaha sang pemain sendiri. 

Kedatangan Mario Gotze dan Mauro Icardi pun bisa menjadi solusi atas masalah ini. Keduanya bisa memberikan jaminan kualitas di lini tengah dan depan Milan.