Liga Inggris

On This Day: John Terry Tutup Buku Petualangannya di Chelsea

Sabtu, 18 April 2020 16:00 WIB
Penulis: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya | Editor: Ivan Reinhard Manurung
 Copyright:

FOOTBALL265.COM - Tanggal 18 April 2017 menjadi hari yang takkan pernah dilupakan oleh penggemar Chelsea. Pasalnya, sang legenda klub, John Terry, memutuskan angkat kaki dari Stamford Bridge.

John Terry adalah salah satu pemain di balik kesuksesan Chelsea dalam dua dekade terakhir. Ia menjadi jendral sekaligus pemimpin bagi para bintang The Blues yang hadir sejak Roman Abramovich membangun kerajaannya di London.

Kepemimpinan, kepiawaian, serta kemahirannya, membuat nama John Terry melejit. Tak hanya di lapangan, kontroversinya di luar pun juga turut membesarkan namanya secara negatif hingga memilih tutup buku sebagai pemain pada 2018 silam.

Awal Karier

John Terry memulai pendidikan sepak bola di tim bernama Senrab yang memiliki tim cikal bakal pemain Timnas Inggris seperti Sol Campbell, Jermain Defoe, Bobby Zamora, dan Ledley King. Saat itu, dirinya berposisi sebagai gelandang, bukan bek seperti saat ini. Termasuk saat hijrah ke akademi West Ham United pada usia 11 tahun.

Tiga tahun kemudian ia baru bergabung Chelsea, yang notabene merupakan rival dari tim yang diidolainya sejak kecil, Manchester United. Hal ini sempat membuat sang ibu, Sue Terry, marah besar. Pasalnya The Blues saat itu bukanlah tim papan atas, berbeda dengan Setan Merah.

Kontroversi Di Luar Lapangan

Perjalanan indah John Terry di atas lapangan tak selamanya berbanding lurus di luar lapangan. Pada tahun 2009, namanya tercoreng setelah adanya laporan yang menyebutkan dirinya berselingkuh dengan mantan pacar rekan setimnya, Wayne Bridge. 

Hal tersebut berbuah cemoohan dari publik. Meski pengadilan tinggi telah memutuskan tuduhan tersebut tak berdasar, nama John Terry terlanjur tercoreng dan berimbas pada pencopotan ban kapten di Timnas Inggris oleh Fabio Capello yang kemudian dikembalikan kepadanya.

Kontroversi pun berlanjut pada 2012. Pada tahun tersebut, John Terry dilaporkan bersikap rasis kepada adik rekannya di Timnas Inggris, Anton Ferdinand. Tindakan ini membuatnya dibenci publik Inggris dan lagi-lagi membuatnya kehilangan ban kapten The Three Lions. 

Tak pelak hal tersebut membuatnya memilih mundur dari Timnas Inggris, meski pengadilan lagi-lagi memutuskan dirinya tak bersalah. Pensiunnya dari level internasional disayangkan banyak pihak, terutama pelatih Timnas Inggris kala itu, Fabio Capello, yang menilainya sebagai bek terbaik di Inggris.

Captain, Leader, Legend

28 Oktober 1998 menjadi tanggal bersejarah bagi John Terry. Ia resmi memperkuat The Blues di usianya yang baru 17 tahun. Jiwa tegasnya bahkan telah muncul di usia muda. Tanyakan saja pada Gianfranco Zola yang sempat ia marahi kala melakukan tekel keras kepadanya saat latihan. 

John Terry muda tak pandang bulu dengan status. Baginya di atas lapangan, semua pemain memiliki status yang sama, tak ada senior dan junior. Tak pelak, jabatan kapten pun diembannya di usia 20 tahun. Bahkan setelah Marcel Desailly pensiun, ban kapten berhasil diembannya secara permanen pada 2004.

Berstatus pemain muda yang lahir dari akademi, membuat fans Chelsea pun melabelinya sebagai legenda. Hal ini dibarengi dengan sepak terjangnya yang telah tampil bagi The Blues sebanyak 717 kali dengan torehan 67 gol dan 15 gelar di berbagai ajang.

Ada sedikit info menarik dibalik karier emas John Terry bersama Chelsea. Hingga saat ini, namanya masih tercatat sebagai bek dengan torehan gol terbanyak sepanjang sejarah Liga Inggris dengan 41 gol. Catatan unik tentunya untuk pemain yang berposisi natural sebagai bek.

Karier dan kontroversinya di Chelsea pun resmi diakhiri pada 18 April 2017. Suara paraunya saat perpisahan jelas terdengar di setiap lorong Stamford Bride dan menjadi penanda ditutupnya buku dari seorang legenda hidup The Blues yang mengidolai Manchester United.