FOOTBALL265.COM - Terhentinya kompetisi Liga 2 membuat keuangan para kontestan mengalami masalah yang cukup pelik. Tak adanya pemasukan membuat mereka kelimpungan, terutama menutup biaya operasional.
PSSI memang telah memutuskan jika klub hanya membayar 25 persen gaji bulan Maret-Juni. Namun, kebijakan itu tak mampu menutup besarnya pengeluaran.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 2 berjanji saat manager meeting, akan memberikan dana subsidi ke seluruh klub senilai Rp1,5 miliar. Sayangnya janji tersebut belum juga terlaksana.
"Memang kami selalu berdiskusi dengan teman-teman klub di grup whatsapp soal kejelasan subdisi. Kalau yang sudah bermain kandang mungkin dapat pemasukan, kalau kami yang tandang jauh-jauh tidak ada pendapatan dan sudah keluar banyak uang," kata Manajer PSIM, David MP Hutauruk saat dihubungi INDOSPORT.
"Dalam grup whatsaap memang ada perwakilan dari PT LIB. Namun sifatnya hanya menampung aspirasi dari teman-teman," tambah dia.
Namun, David tak memungkiri pandemi Covid-19 juga berpengaruh pada kinerja operator kompetisi, termasuk anggaran dari sponsor. Hal itu kemungkinan besar juga berpengaruh pada belum turunnya subsidi ke klub.
"Ya bagaimanapun kita juga melihat kondisi sekarang, mungkin (dana) sponsor juga berhenti. Namun kami terus menjalin komunikasi tentang kapan subdisi itu akan dicairkan," ujar David.