Liga Indonesia

4 Rekrutan Asing Gagal PSM Dalam Sedekade Terakhir

Minggu, 19 April 2020 17:46 WIB
Penulis: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Muhammad Nur basri/INDOSPORT
Redaksi berita olahraga INDSPORT merangkum empat rekrutan asing yang gagal bersama klub elite Liga 1, PSM Makassar dalam kurun waktu sedekade terakhir. Copyright: © Muhammad Nur basri/INDOSPORT
Redaksi berita olahraga INDSPORT merangkum empat rekrutan asing yang gagal bersama klub elite Liga 1, PSM Makassar dalam kurun waktu sedekade terakhir.

FOOTBALL265.COM - Berikut awak redaksi berita olahraga INDSPORT merangkum empat rekrutan asing yang gagal bersama klub elite Liga 1, PSM Makassar dalam kurun waktu sedekade terakhir.

PSM dikenal sebagai salah satu klub elite yang selalu sukses merekrut pesepakbola impor debutan. Namun, bukan berarti Pasukan Ramang tak pernah membeli kucing dalam karung.

Setidaknya dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, PSM pernah mendatangkan beberapa pesepakbola asing yang untuk pertama kalinya merasakan atmosfer Liga Indonesia namun gagal bersinar.

Siapa sajakah mereka? Berikut redaksi berita olahraga INDOSPORT sajikan rangkumannya untuk Anda para pembaca setia.

1. Michael William Baird

Pesepakbola kelahiran Australia pada 1 Agustus 1983 ini direkrut PSM pada jendela transfer awal musim untuk mengarungi Liga Super Indonesia (LSI) 2014. Baird didatangkan dari klub Rumania, FC Universitatea Craiova.

Penyerang bertubuh gempal ini ini dijuluki Angry Baird oleh para suporter PSM. Julukan tersebut disemanatkan berdasarkan karakter bermain Baird di atas lapangan yang sangat mudah meledak-ledak.

Benar saja, ia lebih banyak menghasilkan kartu dibandingkan gol dari 11 penampilan bersama PSM. Total tiga kartu kuning dan satu kartu merah berbanding tiga gol yang dihasilkan Baird disepanjang LSI 2014.

Bahkan, dua dari tiga gol Baird untuk PSM dihasilkan melalui hadiah sepakan penalti. Alhasil, eks Central Coast Mariners Australia ini didepak di akhir musim LSI 2014 akibat tak memenuhi ekspektasi.

2. Lamine Diarrassouba

Selanjutnya ada pesepakbola asal Pantai Gading kelahiran 25 November 1986. Lamine didatangkan PSM untuk menjadi duet bersama Ferdinand Sinaga diajang Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016.

Sebelum gabung ke PSM, Lamine malang melintang di kompetisi eropa bersama sejumlah klub semenjana. Namun, ia pernah merasakan berlaga diajang Kualifikasi Liga Europa bersama klub Slovenia, FK Senica.

Namun, PSM kembali membeli kucing dalam karung setelah Lamine tak mampu tampil memuaskan. Ia hanya bermain sebanyak enam kali dengan total 476 menit bermain dengan hanya membuat satu assist.

Lamine dicoret kala PSM telah ditukangi Robert Alberts setelah pekan keenam ISC 2016 berakhir. Ia bahkan harus menganggur lebih dari setahun sebelum kembali mendapatkan klub, yakni FC Hlinsko dari Republik Ceko.

3. Alex Souza

Playmaker berpaspor Brasil yang lahir pada 6 April 1990 ini datang ke PSM bersamaan dengan Lamine. Alex Souza pun juga mendapatkan nasib yang serupa, yakni terdepak setelah Robert Alberts menjadi pelatih.

Alex Souza juga hanya tampil sebanyak enam kali dimana satu diantaranya sebagai pemain pengganti. Dengan total 487 menit bermain, pengguna nomor punggung 10 bersama PSM ini hanya bisa mengemas sebiji gol.

4. Bruce Djite

Nama terakhir tentu masih sangat membekas di fikiran para suporter PSM. Djite merupakan penyerang rekomendasi Roberts Alberts yang dihargai mahal saat didatangkan pada jendela transfer awal musim Liga 1 2018.

Berlabel eks Timnas Australia dan Adelaide United, Djite justru lebih banyak berkutat dengan cedera. Ia pun harus terdepak pada jendela transfer paruh musim setelah hanya bermain sembilan kali dengan sumbangsih satu assist.