FOOTBALL265.COM - Persegi Gianyar pernah mewarnai persepakbolaan di Bali. Awal manis itu terjadi ketika tim Kuda Jingkrak ditangani Freddy Muli di Divisi Satu 2004. Sekelas tim kasta kedua, Persegi diperkuat Carlos De Mello hingga Muhammad Ridwan.
Tim bertabur bintang ini bisa dibilang merupakan bentuk "amukan" Persegi. Dalam dua musim, Persegi selalu gagal promosi. Paling menyakitkan adalah Divisi Satu 2002. Dengan status unggulan, Persegi harus gagal promosi setelah disingkirkan Perseden Denpasar dan Persik Kediri di babak empat besar.
Inilah musim keganasan Persegi. Mereka mulai bertanding di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar. Bahkan partai pembuka Divisi Satu 2004 digelar di markas Persegi. Laga lawan Persmin Minahasa dihadiri ketua umum PSSI, Nurdin Halid.
Ada nama Carlos De Mello. Gelandang asal Brasil ini punya reputasi bagus karena pernah membawa Persebaya Surabaya dan PSM Makassar juara Liga Indonesia. Ada pula Muhammad Ridwan yang kala itu baru pulang membela Indonesia di SEA Games 2003.
Selain itu, sederet nama seperti Kadek Wardana, Wayan Sukadana, Wayan Kartadnya, Iswanto, Cukup Ageng, Ali Usman, Sarbini Sandi, Lucky Moekona, Marcus Vinicius hingga Fabiano juga berseragam Persegi. Kala itu, tim yang dimanajeri Ketut Suardana mendapat dukungan ribuan warga Bali.
Pada fase grup, Persegi tergabung di wilayah timur bersama tim-tim kuat seperti, Arema Malang, Persmin Minahasa, Persibom Kotamobagu serta sang saudara tua yang baru degradasi, Perseden Denpasar.
Peran M Ridwan cukup menonjol. Bahkan sebagai pemain sayap, Ridwan pernah mencatatkan hattrick, kala menghajar Barito Putera 4-0. Dua gol juga dicatatkan Ridwan ketika Persegi melibas Persim Maros 5-0.
Di akhir fase grup, Persegi menjadi runner up berkat koleksi 38 poin. Persegi mencatatkan 11 kemenangan, lima hasil seri dan mencatatkan enam kekalahan. Juara grup didapat Arema dengan 51 poin.
Persegi lolos babak 6 besar, bertemu PSDS Deli Serdang dan Persijap Jepara. Partai ini dihelat di Stadion Lebak Bulus, Jakarta, 1-9 Oktober 2004. Sayang, kekalahan atas PSDS 1-2, membuat Persegi harus puas melaju ke perebutan tempat ketiga, menantang Persibom.
Pada perebutan tempat ketiga, Persegi harus takluk dari Persibom 0-1 lewat gol Javier Roca. Namun begitu, Persegi pada akhirnya tetap promosi ke Divisi Utama 2005, setelah PSSI mengubah regulasi, dengan meloloskan 10 tim ke kasta tertinggi.
Inilah awal dari perjalanan Persegi bersaing dengan tim-tim terbaik di Indonesia. Sayangnya, ketika berada di kasta teratas, Persegi tak lagi diperkuat M Ridwan. Dia memilih pulang untuk membela PSIS Semarang. Mereka kemudian kedatangan Javier Roca yang sebelumnya jadi lawan di Divisi Satu 2004.