In-depth

Menelusuri Jejak Karier Robert Rene Alberts, dari Akademi Ajax Sampai Asia Tenggara

Senin, 20 April 2020 17:57 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Arif Rahman/INDOSPORT
Menelusuri jejak karier Robert Rene Alberts, dari akademi klub Ajax Amsterdam sampai karier kepelatihan di Asia Tenggara. Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Menelusuri jejak karier Robert Rene Alberts, dari akademi klub Ajax Amsterdam sampai karier kepelatihan di Asia Tenggara.

FOOTBALL265.COM - Menelusuri jejak karier Robert Rene Alberts, dari akademi klub Ajax Amsterdam sampai karier kepelatihan di Asia Tenggara. 

Robert Rene Alberts jadi salah satu pelatih yang sibuk di masa berhentinya Liga 1 karena pandemi corona. Sebagai pelatih profesional dirinya terus mempersiapkan program latihan maupun memantau para pemainnya di Persib Bandung

Robert Rene Alberts bisa dibilang merupakan salah satu pelatih asing tersukses yang pernah melatih di Indonesia. Selama sekitar setengah dekade berkarier di Tanah Air, ia telah menorehkan banyak pencapaian. 

Setelah membawa Arema FC menjadi juara Liga Indonesia 2009-2010, Robert Rene Alberts secara bergantian menangani tim-tim besar Tanah Air dan memanaskan persaingan di papan atas. 

Tercatat, ia menangani tiga tim penting di Indonesia, yakni Arema, PSM Makassar, dan Persib Bandung. Meski begitu, tak banyak pecinta sepak bola Indonesia yang tahu perjalanan karier Sang Meneer di masa lalu.

Sebelum menjadi pelatih, Robert Rene Alberts diketahui merupakan mantan pemain sepak bola profesional. Tak tanggung-tanggung, ia merupakan produk dari akademi Ajax Amsterdam. 

Karier di Kanada dan Swedia

Robert Rene Alberts mengawali karier juniornya di akademi Ajax Amsterdam dari tahun 1966 sampai 1976. Sayang, Robert Alberts belum sanggup menembus skuat inti. 

Ia pun memutuskan berkarier di Prancis pada tahun 1975. Karier Robert Rene Alberts tak benar-benar gemilang di Prancis karena ia hanya membela klub semenjana, Clermont Foot. 

Itu pun hanya setahun sebelum ia menerima tawaran dari klub Kanada, Vancouver Whitecaps, pada tahun 1976. Ternyata kariernya di Vancouver tak berlanjut lama. 

Pada 1978 ia bergabung dengan klub kasta bawah Swedia, Hittlarps IK, di usianya yang ke-24 tahun. Robert Rene Alberts akhirnya menemukan kecocokan di klub ini. 

Ia bermain selama lima musim sampai tahun 1983. Robert Rene Alberts memutuskan untuk pensiun dini sebagai pemain sepak bola profesional. 

Pada tahun 1984, ia langsung melanjutkan kariernya sebagai pelatih Hittarps IK. Robert melatih di Hittarps selama tiga tahun sebelum bergabung dengan klub gurem Swedia lainnya, Astorps IK. 

Spesialis Asia Tenggara

Dari Swedia, ia pindah ke Malaysia untuk melanjutkan karier kepelatihan. Di Malaysia ia memenangkan gelar liga dan Piala Malaysia bersama Kedah FA tahun 1993. 

Karier kepelatihan Robert Rene Alberts dihabiskan di Asia Tenggara. Selepas dari Malaysia, ia sempat melatih Tanjong Pagar dan Home United di Singapura. 

Di Singapura ia berhasil menggondol gelar juara liga. Keberhasilan di Malaysia dan Singapura ini membawanya kepada karier melatih di Timnas Korea Selatan U-19. 

Setelah Korsel U-19, Malaysia U-19 pernah merasakan tangan dingin Rene Alberts. Selepas melatih tim nasional, Robert kembali melatih di level klub dengan menangani Serawak FA (2008-09). 

Setelah itu, ia mulai melebarkan kariernya di Indonesia dengan melatih Arema FC  (2009-2010) yang dibawanya menjuarai liga dan menjadi runner-up Piala Indonesia. 

© tribunnews
Robert Rene Alberts saat masih menakhodai Arema. Copyright: tribunnewsRobert Rene Alberts saat masih menakhodai Arema.

Setelah dari Arema, ia menyebrang ke PSM Makassar pada musim 2010/11. Lalu kembali melatih Sarawak FA dari tahun 2011 hingga tahun 2015.

Tahun 2016, Rene Alberts kembali melatih PSM Makassar yang mana jadi salah satu masa terbaiknya di Indonesia. Pada tahun 2016 hingga Januari 2019 PSM selalu dibawa Robert Rene Alberts ke tiga besar persaingan klasemen. 

Tiga tahun di PSM Makassar, Rene Alberts pun terbilang salah satu pelatih terbaik di Liga 1. Inilah yang membuat Persib Bandung percaya kepadanya di musim berjalan ini.