Bola Internasional

Akibat Corona, FIFPro Sebut Banyak Pemain Sepak Bola yang Depresi

Selasa, 21 April 2020 12:09 WIB
Penulis: Mohammad Khalid Syihabuddin | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© NYSN
FIFPro mengadakan survei yang hasilnya menunjukkan banyak pesepak bola merasa depresi selama pandemi corona. Copyright: © NYSN
FIFPro mengadakan survei yang hasilnya menunjukkan banyak pesepak bola merasa depresi selama pandemi corona.

FOOTBALL265.COM - Asosiasi Pesepak Bola Profesional Dunia, FIFPro, melaporkan banyak pemain tengah mengalami depresi akibat diberhentikannya kompetisi selama pandemi virus corona.

Pandemi virus corona membuat aktivitas sepak bola hampir di seluruh dunia terhenti dan mengakibatkan banyak krisis finansial yang dialami klub.

Mengutip laporan dari situs resmi FIFPro, mereka menjelaskan bahwa penangguhkan kompetisi yang disebabkan pandemi saat ini turut memicu gejala gangguan mental di kalangan para pemain sepak bola.

FIFPro melakukan survei sejak 22 Maret sampai 14 April 2020 pada 1.602 pesepak bola profesional di 16 negara. Tiga di antaranya adalah Inggris, Skotlandia, dan Republik Irlandia.

Hasil dari survei tersebut adalah 22 persen dari 468 pesepak bola wanita profesional dan 13 persen dari 1.134 pesepak bola pria profesional mengalami gejala yang konsisten dengan diagnosis depresi.

Ketidakpastian akan efek jangka panjang pendemi menjadi salah satu pemicu gelaja gangguan mental di sebagian pemain sepak bola. FIFPro juga menjelaskan bahwa pandemi membuat para bintang lapangan hijau khawatir dengan masa depan mereka.

“Kondisinya seperti ini. Tiba-tiba pesepak bola pria dan wanita harus menghadapi pembatasan sosial, penangguhan aktivitas profesional, serta keraguan tentang masa depan mereka,” kata kepala medis FIFPro, dokter Vincent Gouttebarge, dilansir di seitus resmi.

Saat ini, nasib sebagian besar kompetisi sepak bola di hampir seluruh dunia belum menemukan kejelasan hingga sekarang, meskipun banyak wacana seperti Liga Inggris dan Serie A akan digelar kembali pada bulan Juni.

Akan tetapi, belum ada kepastian resmi terkait kapan kompetisi benar-benar harus dilanjutkan jika kondisi sudah kembali normal.