FOOTBALL265.COM - Masih banyak masyarakat bertanya-tanya mengapa pemain sepak bola Indonesia bisa berprestasi di waktu masih muda tapi melempem saat dewasa.
Baru-baru ini, media Malaysia, Vocketfc, menyoroti soal pernyataan pelatih asal Brasil bernama Jaino Matos, yang mengklaim menemukan jawaban tersebut.
Diketahui, Jaino Matos sudah tujuh tahun berada di Indonesia dan dirinya sering menbantu dalam pengembangan pemain usia dini. Saat kompetisi Liga 1 2019 lalu, Jaino Matos ditunjuk sebagai General Manager Badak Lampung FC.
Dalam artikelnya, vocketfc, menuliskan kalau banyak pemain Indonesia saat berusia dewasa tidak serius dalam mengikuti latihan.
Namun saat berusia masih di bawah usia 15 tahun, para pemain Indonesia tampak ngotot dalam mengikuti arahan pelatih. Bahkan kualitas skillnya dinilai lebih baik dari negara-negara Asia lainnya.
"Padahal, menurut Jaino Matos, bakat-bakat muda Indonesia sebenarnya tidak kalah dengan negara-negara lainnya. Bahkan, dari pengalamannya melihat pemain di negara-negara lain, bakat individu Indonesia disebut jauh lebih unggul dari Qatar," tulis media tersebut.
"Ia (Jaino Matos) melihat melalui data GPS, pesepak bola Indonesia sedikit yang serius ketika berlatih, yakni hanya sekitar 25 persen setiap tim," tambahnya.
Saat Timnas Indonesia dipegang oleh pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, banyak pemain yang dikritik saat latihan. Shin Tae-yong bahkan kaget meilat cara mendendang pemain Timnas Indonesia senior yang dianggap seperti anak SD.