FOOTBALL265.COM - Tahun 2008 lalu, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh mengirim 30 pemain muda untuk menimba ilmu di Paraguay. Program itu digagas mantan Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam, Irwandi Yusuf.
Para pesepak bola muda itu diproyeksikan untuk mengangkat kembali marwah sepak bola Aceh yang sempat mati suri.
Selama di Paraguay, para pesepakbola dilatih, dipantau dan sempat memperkuat beberapa klub Paraguay baik itu dari Primera División (divisi 1), Division Intermedia (divisi 2), Primera de Ascenso (divisi 4) dan Segunda de Ascenso (divisi 5).
Program itu berjalan selama tiga tahun, namun tak bisa dilanjutkan karena tak adanya biaya lanjutan. Para pemain pun dipulangkan pada tahun 2012 dan bakat-bakat muda itu tercerai berai karena tidak ada kelanjutan program.
Para pemain jebolan program itu pun mulai mengadu dan menentukan nasib sendiri, termasuk Zikri Akbar. Ia kemudian memutuskan bergabung dengan Persita Tangerang pada 2013 dan sempat berpindah ke beberapa klub sebelum akhirnya kembali berseragam Pendekar Cisadane dalam dua musim terakhir.
Kepada INDOSPORT, Zikri Akbar pun berbagi pengalamannya selama menimba ilmu di Paraguay. Pemain 28 tahun itu mengatakan ada banyak pelajaran yang diserapnya dan membantunya menjadi pesepak bola profesional.
"Pastinya yang paling di ingat saat bermain di liga sana (Paraguay)," kata pemain yang memperkuat klub Paraguay, Cerro Porteno sempat yang berkompetisi di klub Divisi 1 pada 2012 lalu.
"Di sana saya memainkan sepak bola yang berbeda dengan di sini, terus atmosfernya dengan kualitas pemain yang berbeda. Jadinya sangat berkesan dan selalu saya ingat," sambung Zikri.
Dari sepak bola Paraguay, Zikri ditempa menjadi seorang pemain andal. Awalnya ia bermain sebagai gelandang dan penyerang sayap, namun belakangan karena memiliki kemampuan lebih, eks Mitra Kukar itu bertransformasi menjadi bek kiri.
Banyak suka duka sudah dialami Zikri, mulai dari bermain di kasta teratas, lalu berkutat lama dengan tim kasta kedua seperti Perserang Serang, Babel United hingga akhirnya membawa Persita promosi tahun lalu. Ia menilai, semua itu adalah bagian dari kerja kerasnya dan patut disyukuri.
"Perjuangan selalu berat, tetapi dinikmati saja biar terasa ringan. Intinya selalu bertekad memberikan yang terbaik untuk lambang di dada," tegasnya.
Sejauh ini, dari 30 nama jebolan program Paraguay, hanya beberapa nama yang masih konsisten, termasuk Zikri Akbar. Banyak rekannya seperti Randy Risky, Hadina Rivaldi Diaz, Iqbal Alfajri sudajh tak terdengar namanya.