FOOTBALL265.COM – Timnas Indonesia nyatanya memiliki peran yang cukup penting dalam membantu perjalanan Vietnam ke Piala Dunia 2026 mendatang.
Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi, sepak bola Vietnam telah berkembang pesat bahkan melampaui Timnas Indonesia dan Thailand.
Hal itu terbukti ketika Vietnam berhasil melangkah jauh di turnamen Piala Asia 2019 kemarin. Saat itu mereka mampu melaju hingga babak perempatfinal.
Pencapaian tersebut nyatanya membuat Vietnam menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang berhasil melangkah paling jauh di Piala Asia 2019.
Bahkan, Thailand yang disebut sebagai Raja Asia Tenggara saja hanya mampu melangkah hingga babak 16 besar Piala Asia 2019. Mereka disingkirkan China dengan skor 1-2.
Sedangkan langkah Vietnam harus terhenti di Piala Asia 2019 akibat kekalahan tipis 0-1 dari Jepang. Ini sudah cukup menjelaskan perkembangan pesat yang diperlihatkan Vietnam.
Perkembangan Vietnam ini nyatanya memang sudah diproyeksikan untuk menyambut Piala Dunia 2026 mendatang. Itu menjadi target federasi sepak bola Vietnam (VFF).
Agar bisa mencapai target utamanya tersebut, VFF pun mengambil langkah untuk mempekerjakan Philippe Troussier untuk mengembangkan pemain muda Vietnam.
Troussier sebelumnya dipercaya untuk menukangi Timnas Vietnam U-19 menggantikan Hoang Anh Tuan yang mengundurkan diri setelah gagal di Piala AFF U-18 2019 lalu.
Pergantian pelatih Timnas Vietnam U-19 nyatanya membuahkan hasil manis. Troussier berhasil membawa tiket ke Piala AFC U-19 2020 di Uzbekistan.
Hasil tersebut diraih setelah Vietnam berhasil menduduki peringkat kedua klasemen akhir Grup J kualifikasi Piala Asia U-19 2020. Poin mereka sama dengan pemuncak klasemen, yakni Jepang.
Troussier sendiri hanya membuatuhkan waktu kurang dari dua bulan untuk membangkitkan Vietnam U-19 dari kegagalannya di Piala AFF U-18 2019.
Pelatih asal Prancis tersebut memang memrancis tersebut memang memiliki pengalaman dalam membantu Timnas Jepang menjadi runner-up di Piala Dunia 1999 usia muda.
Hal itu yang akhirnya membuat Vietnam memiliki kepercayaan yang sangat tinggi kepada Troussier untuk membawa The Golden Star ke Piala Dunia 2026 mendatang.
“Melalui lebih dari satu tahun bekerja di Vietnam, Troussier telah belajar banyak tentang pemain muda,” ujarnya Wakil Ketua VFF Va Tran Quoc Tuan, dikutip dari Vietnamnews.vn.
“Dia datang ke Vietnam, bekerja sama dengan PVF dan VFF untuk mengembangkan pemain muda Vietnam menuju Piala Dunia 2026,” sambungnya.
Seluruh elemen Vietnam tentunya sangat berharap kepada Troussier untuk membantu Vietnam tampil dan berprestasi di Piala Dunia 2026 mendatang.
“Kami berharap bahwa dengan pengetahuan dan pemahamannya yang mendalam tentang sepak bola Asia selama bekerja di Jepang, Troussier akan membantu Vietnam,” kata Tuan.
“Tujuan kami adalah mengembangkan pemain U-19 dan U-18 menjadi pemain inti dalam mencari tiket ke Piala Dunia 2026,” tutupnya.
Troussier sendiri belum mau sesumbar dengan targetnya di Piala Dunia 2026 mendatang. Dirinya hanya ingin fokus mempersiapkan tim dengan sebaik-baiknya.
"Apakah Vietnam dapat mencapai babak final Piala Dunia atau tidak, kami masih akan mempersiapkannya dengan generasi muda ini," kata Troussier.
“Generasi ini termasuk pemain yang lahir pada 2000-2003. Delapan puluh persen dari mereka akan mendapatkan puncak tertinggi dalam kariernya ketika Piala Dunia 2026 berlangsung.”
“Kami akan membangun program yang kuat untuk menghasilkan pemain bagus di tim nasional agar siap untuk Piala Dunia,” tutupnya.
Sejauh ini, VFF terlihat begitu puas dengan kinerja yang dilakukan oleh Troussier. Bukan tidak mungkin jika Vietnam akan bertarung di Piala Dunia 2026 mendatang.
Apalgi pada Piala Dunia 2026 mendatang, FIFA akan menggunakan format baru, yakni mengikutsertakan 48 tim. Ini pun membuat peluang Vietnam cukup terbuka.
Peran Indonesia untuk Vietnam
Indonesia sendiri nyatanya memiliki peran yang sangat penting dalam kepercayaan Vietnam untuk menyongsong Piala Dunia 2026. Karena kalau bukan ulah Timnas Indonesia, Troussier tak akan pernah ada di Vietnam.
Percaya atau tidak, Timnas Indonesia pernah membuat Troussier dipecat karena alami kekalahan. Padahal Troussier merupakan pelatih terbaik Asia saat membesut Jepang.
Itu terjadi ketika Troussier gagal membantu Qatar mengalahkan Timnas Indonesia pada Piala Asia 2004 silam. Skuat Garuda berhasil mempermalukan Qatar dengan skor 2-1.
Sebanyak 5000 pasang mata yang memadati stadion di Beijing pun menjadi saksi bagaimana Timnas Indonesia mengejutkan Qatar dan sepak bola Asia.
Dua hari selepas pertandingan itu, kabar mengejutkan datang dari Qatar yang ternyata langsung mendepak Troussier dari kursi kepelatihan.
Qatar tampaknya saat itu benar-benar murka karena meski telah dilatih pelatih terbaik Asia, tetapi justru dikalahkan oleh Timnas Indonesia yang bahkan belum pernah menang di Piala Asia.
Artinya, jika Timnas Indonesia tak mengalahkan Qatar saat itu, maka Troussier kemungkinan besar tidak akan meninggalkan Qatar. Namun pemecatan itu membawa dampak positif bagi Vietnam.
Berkat kekalahan Qatar dari Timnas Indonesia, Vietnam bisa menggunakan jasa Troussier untuk membangun tim muda menuju Piala Dunia 2026 mendatang.