FOOTBALL265.COM – Dominggus Waweyai sempat menghebohkan sepak bola Indonesia setelah meninggalkan Timnas Indonesia untuk menjadi Warga Negara Belanda.
Pada tahun 60-an, ketika aroma politik pasca kemerdekaan masih begitu kuat. Hal ini membuat sepak bola menjadi salah satu alat yang dimanfaatkan untuk menunjukan kebesaran Indonesia di dunia internasional. Salah satunya melalui kiprah Timnas Indonesia.
Namun di tengah misi yang diinstruksikan langsung oleh Presiden Ir. Soekarno saat itu, ada sebuah kejadian menghebohkan pada tahun 1965, ketika Timnas Indonesia melakukan lawatan uji coba ke beberapa negara Eropa. Salah satunya melawan klub raksasa Belanda, Feyenoord Rotterdam, (09/06/65).
Dengan aroma politik yang masih kuat, usai perebutan wilayah Papua (Irian Barat) beberapa tahun sebelumnya. Feyenoord yang tampil dengan kekutan penuh saat itu memang pada akhirnya bisa memenangkan pertandingan dengan skor telak 6-1.
Tetapi dengan penampilan penuh semangat demi menegakan harga diri bangsa, kualitas pemain Timnas Indoensia kala juga sukses menarik perhatian publik sepak bola Belanda.
Ketertarikan itulah yang kemudian berbuntut kehebohan setelah salah satu penggawa Timnas Indonesia, Dominggus Waweyai, tak kunjung kembali ke hotel usai pertandingan.
Hilangnya Dominggus Waweyai di tengah situasi politik dua negara yang masih cukup panas itu tak ayal menimbulkan kecurigaan adanya penculikan, hingga sampai harus melibatkan pihak Kedutaan Besar Indonesia untuk mencari pemain asal Papua itu.
Tetapi setelah akhirnya ditinggalkan skuat Timnas Indonesia yang harus bertolak ke Jerman, kabar mengejutkan datang bahwa Dominggus Waweyai ternyata sengaja meninggalkan skuat Garuda, karena menerima tawaran dari Pemerintah Belanda untuk menukar status WNI (Warga Negara Indonesia) menjadi Warga Negara Belanda saat itu.
Kabar mengenai Dominggus Waweyai tersebut jelas mengejutkan. Bukan hanya skuat Timnas Indonesia yang sedang di Jerman, namun juga mengejutkan sampai ke Tanah Air.
Presiden Soekarno bahkan sampai menyurati langsung Pemerintah Belanda untuk melayangkan protes. Termasuk juga kerumunan masa yang kemudian melakukan unjuk rasa di Kedutaan Besar Belanda yang ada di Indonesia. Yang pada akhirnya hanya ditanggapi angin lalu oleh pihak yang bersangkutan.
Dominggus Waweyai
Sebagai pemain sepak bola kala itu, kualitas Dominggus Waweyai jelas sudah tak diragukan lagi. Berbekal kecepatan, pemain jebolan klub sepakbola Missie Voetball Vereniging (MVV) atau sekarang SMP YPPK Paulus Abepura itu menjadi salah satu andalan di skuat Persipura Jayapura pada musim 1963/64.
Kualitas luar biasa Dominggus Waweyai yang berposisi sebagai winger itupun membuatnya dilirik Endang Witarsa untuk dibawa ke Ibu Kota, memperkuat Persija Jakarta pada musim 1964/65.
Saat di Persija Jakarta itulah kualitas Dominggus Waweyai semakin terasah oleh Endang Witarsa, sehingga membuat namanya turut dipanggil Timnas Indonesia, enjadi salah satu andalan lini depan bersama Sutjipto Soentoro atau Gareng.
Sayang kejadian pasca pertandingan melawan Feyenoord itu merubah jalan Dominggus Waweyai di sepak bola Indonesia. Ketika akhirnya menjadi warga negara Belanda pun, bakat Dominggus Waweyai tak lantas membuatnya menjadi pemain besar di Negeri Kincir Angin.
Bahkan di di akhir tahun 1978, Dominggus Waweyai justru dikabarkan telah beralih profesi menjadi karyawan di salah satu perusahaan besar di negara barunya itu.