FOOTBALL265.COM - Berikut ini kisah eks pemain muslim Sevilla, Frederic Kanoute, yang bertekad bangun peradaban Islam di Kota Andalusia, Spanyol.
Bernama lengkap Frederic Oumar Kanoute, pria ini lahir di wilayah Sainte-Foy-les-Lyon, Rhone, Prancis, 2 September 1977.
Kanoute lahir dari kedua orang tua yang berasal Mali, di mana kental nuansa Islam. Orang tuanya hengkang dari Mali dan menjadi imigran di Prancis.
Kanoute kecil memang mencintai dunia sepak bola. Hal itu terlihat dari cakapnya Kanoute kala menjadi striker untuk mencetak gol.
Sampai-sampai bakat Kanoute membuat klub Ligue 1 Prancis Lyon kepincut dan akhirnya mengontraknya selama tiga musim penuh (1997-2000).
Kanoute turut menyumbang sembilan gol dari 40 laga tanpa menyumbang satu gelar pun. Lalu dirinya menerima tawaran dari klub Liga Inggris West Ham United.
Bersama West Ham United, Kanoute turut menyumbang 29 gol dari 84 laga selama tiga musim (2000-2003). Lalu striker berpostur 1,93 meter itu hengkang ke Tottenham Hotspur.
Bersama Tottenham, Kanoute hanya menyumbang 14 gol dari 60 laga di semua kompetisi selama dua musim (2003-2005) saja.
Kemampuan Kanoute masuk dalam radar belanja klub menengah LaLiga Spanyol Sevilla. Dirinya pun tanpa ragu untuk menerima pinangan tersebut.
"Sebagai seorang muslim, hal pertama yang kamu lakukan ketika datang ke daerah baru ialah mencari tempat untuk salat," papar Kanoute dilansir BBC.
Dengan Sevilla, jalan untuk Kanoute berdakwah makin terang. Pasalnya Sevilla merupakan kota bersejarah yang lekat dengan budaya pengaruh Islam.
Sebab bangunan peninggalan peradaban Islam di Kota Andalusia selama lebih dari 500 tahun lalu ini masih berdiri kokoh dan kuat.
Hal tersebut meneguhkan tekad Kanoute dalam membangun lagi peradaban Islam di kawasan tersebut pasca pensiun dari dunia sepak bola.
Bantu Bebaskan Masjid
Pada 2007, umat Islam di Sevilla mendapat kabar kurang mengenakan. Sebab, Sevilla Mosque Foundation terancam dijual oleh pemilik bangunan.
Tempat ibadah tersebut terletak di Plaza Ponce de Leon, Sevilla. Kabar buruk itu sampai ke telinga Kanoute dan dirinya bergegas untuk membantu.
Kanoute, ditemani beberapa pihak, pun menggelar pertemuan dengan pemilik tempat dan berdiskusi mencari jalan keluar dalam menyelamatkan masjid ini.
Sampai pada akhirnya Kanoute diketahui mendonasikan 700.000 dolar AS (Rp10 miliar) untuk mempertahankan Sevilla Mosque Foundation sebagai tempat ibadah.
Banyak yang mempertanyakan sikap Kanoute yang dengan mudah mendonasikan uangnya dalam mempertahankan tempat ibadah kaum muslim.
"Kalau saya meninggal Allah tak akan menanyakan berapa jumlah gol yang dibuat. Namun, Allah akan menanyakan ke mana uang yang diterima saya selama ini," papar Kanoute.
Bersama Sevilla, Kanoute turut membuat 89 gol dari 209 laga di semua kompetisi. Beberapa gelar seperti Copa del Rey, Supercopa de Espana, Liga Europa, dan UEFA Super Cup turut diraih.
Kanoute juga sempat membela tim nasional Prancis di kelompok usia. Namun dirinya memilih untuk berseragam Mali, yang merupakan tanah leluhur Kanoute.
Klub Liga 1 China Beijing Gouan (2012-13) menjadi tim terakhir yang dibela Kanoute sebagai pemain sepak bola profesional dan memilih pensiun.
Meski telah gantung sepatu, pria asal Prancis itu mendirikan Kanoute Foundation guna membantu anak-anak di Mali mewujudkan cita-cita.
Dirinya saat ini juga dipercaya menjadi duta LaLiga dalam menghadiri acara-acara resmi diberbagai dunia guna menyampaikan pengalaman di sepak bola.
Bangun Peradaban Islam
Selain kegiatan tersebut, Kanoute ternyata masih aktif dalam membangun kembali peradaban Islam di kawasan Sevilla sesuai tekadnya tadi.
Pada Mei 2019 lalu, Kanoute tengah berjuang untuk membangun masjid dan pusat agama Islam di Sevilla. Bahkan Kanoute turut membuka donasi.
Saat itu donasi telah terisi setengahnya dari target Rp4,5 miliar atau sekitar 250,000 poundsterling (kemungkinan kini telah terkumpul dan terlaksana).
Terlebih kawasan Sevilla, menurut data KBRI Madrid (2019), memiliki penduduk muslim sekitar 25 ribu jiwa dari total dua juta orang beragama Islam di Spanyol.
Bahkan Kanoute turut mengumpulkan donasi dan dibantu Sekjen Pusat Keislaman Spanyol Ibrahim Hernandez dan Luqman Nieto kala itu.
Beberapa pemain muslim Afrika seperti Abdoulaye Doucoure, Abou Diaby, hingga Benjamin Mendy turut mengulurkan bantuan dalam mendukung misi Kanoute.
"Kami membutuhkan donasi mereka lewat koneksi saya sebagai pesepak bola," ucap Kanoute.
Kanoute mengaku sangat senang dengan masyarakat muslim di Sevilla yang cukup beragam. Lantaran dari beberapa wilayah bisa membaur jadi satu.
"Saya menemukan komunitas luar biasa. Tak hanya terdiri dari imigran tetapi ada pula orang Spanyol (generasi kedua) mualaf," tutur Kanoute.
Membangun peradaban pusat Islam di Sevilla membutuhkan biaya yang tak sedikit. Sebab gerakan ini ingin membangun masjid di pusat kota.
Sehingga segala upaya sampai saat ini masih dilakukan agar impian Kanoute dan masyarakat muslim Sevilla bisa segera terwujud secepatnya.