In-depth

Alfred Riedl, Finalis Piala AFF di Tengah Keterbatasan Timnas Indonesia

Jumat, 1 Mei 2020 14:53 WIB
Editor: Coro Mountana
 Copyright:

FOOTBALL265.COM – Tak dapat dibayangkan betapa besar jasa dan maksimalnya kontribusi Alfred Riedl, pelatih yang sukses menjadi finalis Piala AFF di tengah keterbatasan Timnas Indonesia.

Baru-baru ini, dalam wawancara bersama weltfussball, Alfred Riedl mengaku tidak akan pernah bisa melupakan euforia suporter Timnas Indonesia, terutama jika meraih kemenangan. Baginya suporter Timnas Indonesia itu sangatlah berkesan dan sulit dilupakan

"Orang-orang di sana (Indonesia) benar-benar gila jika anda berhasil," kata Alfred Riedl.

Sedangkan bagi kita, jasa Alfred Riedl yang sukses mengantarkan Timnas Indonesia jadi finalis Piala AFF sebanyak 2 kali juga sulit dilupakan. Apalagi salah satunya diraih dengan situasi segala keterbatasan Timnas Indonesia di Piala AFF 2016.

Jasa Alfred Riedl di Piala AFF 2016

Tanpa mengurangi rasa hormat, status Timnas Indonesia di Piala AFF 2016 sama sekali tidak diunggulkan sama sekali. Maklum saja, tidak bisa lolos fase grup di 2 edisi terakhir dan baru bebasnya dari hukuman FIFA membuat kekuatan Timnas Indonesia tidak diperhitungkan tim lain.

Situasi semakin sulit karena pelatih Alfred Riedl tidak bisa memilih pemainnya secara bebas akibat klub-klub Indonesia menolak melepas banyak pemain. Hal itu dikarenakan kompetisi Liga Indonesia masih berjalan beriringan dengan Piala AFF.

Klub-klub Liga Indonesia saat itu sepakat hanya bisa mengirimkan maksimal 2 pemain saja untuk Alfred Ried di Piala AFF 2016. Situasi itu jelas sangat merugikan bagi Alfred Riedl karena tidak bisa menurunkan kekuatan terbaiknya meski diberi target tinggi di Piala AFF 2016.

Awan semakin mendung bagi Alfred Riedl setelah melihat Timnas Indonesia tergabung ke dalam grup neraka berisi Thailand, tuan rumah Filipina dan Singapura.

Akan tetapi bukan Alfred Riedl namanya jika langsung menyerah, pria yang sukses mengantarkan Timnas Indonesia ke final Piala AFF 2010 coba mencari solusi.

Mengawali turnamen dengan kalah telak 2-4 dari Thailand, Riedl sukses membawa Timnas Indonesia menahan Filipina sekaligus membuka peluang lolos ke semifinal. Alhasil secara mengejutkan, tangan dingin Riedl sukses membawa Timnas Indonesia lolos dari lubang jarum untuk ke semifinal.

Di laga terakhir fase grup, Timnas Indonesia dengan setengah mati sukses mengalahkan Singapura dengan skor tipis 2-1. Sayang di babak semifinal, Timnas Indonesia harus bertemu Vietnam yang sedang dalam peforma terbaiknya.

Salah satu keputusan berani dan penting dilakukan oleh Riedl di semifinal yaitu menggantikan Yanto Basna dengan Hansamu Yama. Perjudian itu terbukti tepat karena baru 7 menit laga dimulai, Hansamu Yama langsung membawa Timnas Indonesia unggul 1-0 atas Vietnam di Jakarta.

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Hansamu Yama mencoba mencetak gol dalam laga Indonesia vs Palestina. Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTHansamu Yama saat mencoba mencetak gol dalam laga Indonesia vs Palestina.

Hansamu Yama saat itu tampil begitu luar biasa menutupi kelemahan pertahanan Timnas Indonesia jika dijaga oleh Yanto Basna. Hingga akhirnya leg pertama semifinal berhasil dimenangkan oleh Timnas Indonesia dengan skor 2-1.

Meski sudah unggul, ternyata Vietnam memborbardir pertahanan Timnas Indonesia dengan begitu teganya. Namun Riedl dengan sejumlah racikan taktik dan suntikan motivasinya, sukses membuat Timnas Indonesia lolos ke final usai menyudahi perlawanan Vietnam di babak tambahan waktu.

Sayang memang kisah dongeng Riedl bersama Timnas Indonesia harus dihentikan oleh Thailand yang menang agregat 3-2. Akan tetapi jika mau dilihat dari komposisi tim, sebenarnya Thailand jauh lebih unggul di atas Timnas Indonesia.

© Anusak Laowilas/NurPhoto via Getty Images
Fachrudin Aryanto (kiri) merebut Siroch Chatthong (kanan) pada laga Thailand vs Timnas Indonesia di final leg kedua Piala AFF 2016. Copyright: Anusak Laowilas/NurPhoto via Getty ImagesFachrudin Aryanto (kiri) merebut Siroch Chatthong (kanan) pada laga Thailand vs Timnas Indonesia di final leg kedua Piala AFF 2016.

Skuat Thailand saat itu sama dengan yang mereka turunkan saat bertanding di babak kualifikasi Piala Dunia tahap akhir. Sedangkan Timnas Indonesia, Riedl tidak bisa menggunakan komposisi terbaik akibat aturan klub hanya bisa mengirimkan maksimal 2 pemain saja.

Meski pada akhirnya gagal membawa Timnas Indonesia juara Piala AFF 2016, tapi tetap saja prestasi itu sudah cukup mengingat kita dalam keterbatasan materi.

Hal itu yang membuat kita tidak bisa lupa dengan jasa besar Alfred Riedl, sama seperti ia yang masih terbayang dengan euforia suporter Timnas Indonesia.