Liga Indonesia

Apa Kabar Erol Iba? Talenta Papua yang Jadi Mualaf di Tanah Minang

Jumat, 8 Mei 2020 22:18 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Herry Ibrahim
 Copyright:

FOOTBALL265.COM - Nama Erol Iba mungkin tak begitu asing bagi penikmat sepak bola periode 1990-2000an. Ya, Erol Iba merupakan mantan pilar Timnas Indonesia dan penggawa klub-klub besar Indonesia.

Erol menjaga sektor kiri Timnas Indonesia dari serangan lawan. Kecepatan menjadi ciri khasnya saat menyisir sisi kiri Timnas Indonesia.

Selain diberkahi dengan kecepatan, Erol Iba juga bagus dalam dribel bola, passing dan sangat agresif saat menyerang. Tak pelak sejumlah klub Indonesia tergoda untuk memakai jasanya sebagai bek kiri berbakat pada saat itu.

Erol Iba merupakan talenta asli dari tanah Papua. Lahir pada 6 Agustus 1979, Erol sudah menunjukkan talentanya sejak usia 19 tahun.

Petualangan ia sebagai pemain profesional dimulai di klub Semen Padang tahun 1998. Di tanah Minang ini Erol muda menjajakan kaki di kancah sepak bola Indonesia.

Bermula di Semen Padang, Erol memang berpindah membela klub-klub besar Indonesia. Sebut saja, Pelita Jaya, Arema FC, Persipura dan Sriwijaya FC. Hingga akhirnya mendapat kesempatan bermain untuk Timnas Indonesia.

Dari melalang buana ya bersama klub-klub besar Indonesia, Erol mendapat banyak kisah berharga. Namun bagi ia Semen Padang adalah klub yang memiliki kenangan tersendiri.

"Bermain di banyak klub memang kenangannya beda-beda. Ada pahit ada senang," buka Erol Iba kepada INDOSPORT.

© striker.id
Erol Iba Copyright: striker.idLegenda Timnas Indonesia, Erol Iba.

"Tapi semua yang paling berkesan di Semen Padang. Di Semen Padang saya pertama kali bermain dan di Padang saya mendapat istri. Yang paling berkesan adalah di Semen Padang saya mendapat hidayah untuk hijrah menjadi seorang mualaf," kenang ia.

Ya, memang Erol memutuskan menjadi seorang muslim. Tepatnya pada tahun 2002 lalu ia memutuskan hijrah. Bukan perkara mudah seperti membalikan telapak tangan Erol memutuskan hijrah. Sebab ia setidaknya menggali lebih dalam dulu terkait ajaran Islam.

"Saya pertama melihat teman-teman sembahyang, saat puasa saya ikut puasa ya pokoknya saya pelajari dulu. Gak sebentar selama empat tahun saya belajar dan akhirnya tahun 2002 saya memutuskan hijrah," kenang ia.

Kini Erol pun telah mantap menjadi seorang muslim. Tak lupa di momen hari Ramadan ini, ia begitu menikmati momen berpuasa. Terlebih momen puasa saat ini memiliki perbedaan.

Ya puasa kali ini memang harus dilalui bersama dengan masa pandemi Virus Corona. Sehingga membuat semua aktifitas terbatas dan hanya dilakukan di dalam rumah. Meski begitu ia mencoba mengambil hikmah dari ini semua.

"Ya puasa saat ini bisa sama keluarga, namanya lagi Pandemi jadi kegiatan juga diliburkan dan kita kembali di rumah."

"Kita ambil saja hikmahnya semoga ketika hari raya Pandemi Corona sudah usai," tukas ia.