FOOTBALL265.COM – Hari Nur Yulianto merupakan salah satu pemain yang loyal terhadap PSIS Semarang sejak ia pertama gabung ke klub asal Ibukota Jawa Tengah ini pada tahun 2013 silam.
Selama kurang lebih tujuh tahun berkarier di Laskar Mahesa Jenar, Hari Nur sudah beberapa kali mendapat tandem pemain asing mulai dari Emile Linkers hingga saat ini dengan Bruno Silva.
Total sudah enam pemain asing yang menjadi duet Hari Nur di lini depan PSIS. Keenam pemain asing tersebut yakni Emile Linkers (Belanda), Addison Alves (Brasil), Julio Alcorse (Argentina), Bruno Silva (Brasil), Silvio Escobar (Paraguay), dan Claudir Marini (Brasil).
Lantas dari enam pemain asing tersebut, siapa yang lebih cocok dengan Hari Nur di lini depan PSIS?
Redaksi berita olahraga INDOSPORT mencoba merangkum performa pemain asal Kendal ini dengan enam pemain asing tersebut.
Pemain asing pertama yakni Emile Linkers. Bersama pemain asal Belanda ini, Hari Nur masih seperti beradaptasi dengan skuat PSIS karena di tahun 2013 ia baru saja bergabung dan Emile Linkers juga barusan bergabung ke PSIS sehingga keduanya masih sama-sama beradaptasi.
Di putaran kedua Divisi Utama 2013, Hari Nur sudah tidak bersama Linkers lagi karena PSIS mendepak mantan pemain PSIM Yogyakarta tersebut dan memasukan nama Addison Alves sebagai legiun asing.
Bermain bersama Addison Alves, Hari Nur sebenarnya cukup cocok karena sering berkolaborasi di lini depan dengan disokong Ronald Fagundez dari lini tengah. Namun karena kebersamaan mereka hanya setengah musim, kedua bomber lini depan ini belum mampu kebersamaan yang maksimal.
Di akhir tahun 2013, Hari Nur hanya berhasil enam gol dari 17 penampilannya bersama skuat asuhan Firmandoyo.
Setahun berselang, Hari Nur mulai menunjukkan tajinya sebagai juru gedor. Ia yang saat itu didampingi Julio Arcose di lini depan mampu menyumbang 14 gol dan membawa PSIS lolos ke babak delapan besar Divisi Utama 2014.
Alcorse yang menjadi teman duet Hari Nur juga berhasil produktif dengan mencetak 13 gol sepanjang kompetisi.
Setelah era tersebut, kasta kedua sepak bola Indonesia tidak boleh menggunakan pemain asing. Akhirnya Hari Nur kembali mendapatkan duet pemain asing di tahun 2018 usai ia berhasil membawa klub kebanggaan Panser Biru dan Snex ini promosi ke Liga 1.
Di Liga 1 2018, Hari Nur yang didampingi Bruno Silva menunjukkan kekompakannya dan menjadi salah satu duet paling berbahaya di tahun tersebut.
Baik Hari Nur dan Bruno Silva sama-sama mengoleksi dua gol dengan dua digit usai Hari Nur berhasil mencetak 10 gol dan Bruno Silva mencetak 16 gol. Keduanya juga kerap silih berganti memberi andil di gol-gol masing-masing pemain.
Di tahun 2018, PSIS juga berhasil mencapai target untuk finish di posisi 10 besar klasemen akhir Liga 1.
Sayangnya di tahun 2019, duet tersebut tidak bersama lagi usai Bruno Silva memutuskan hijrah ke Liga Arab Saudi. Di paruh pertama Liga 1 2019, Hari Nur nampak kurang greget bersama Silvio Escobar dan pemain berusia 30 tahun ini hanya berhasil mencetak tiga gol. Sementara Escobar hanya mencetak dua gol.
Di paruh kedua Liga 1 2019, Hari Nur mendapatkan dua tandem pemain asing di lini depan PSIS setelah masuknya Claudir Marini dan Bruno Silva. Namun sayangnya ketiga pemain ini nampak telat panas dan Marini harus menepi di beberapa pertandingan karena berkelit dengan cedera.
Alhasil, lagi-lagi Hari Nur dan Bruno Silva kembali menunjukkan kemesraan seperti di tahun sebelumnya walaupun tak maksimal.
Di Liga 1 2020, Hari Nur dan Bruno Silva kembali duet dan keduanya sudah sama-sama memecah kran gol. Bruno Silva sejauh ini sudah mencetak dua gol dan Hari Nur mencetak satu gol sebelum liga dihentikan akibat Corona.
Satu gol Bruno Silva juga ada yang dicetak setelah memanfaatkan umpan Hari Nur pada saat melawan Persela di Stadion Surajaya.
Saat ini PSIS juga tengah bertenggar di posisi kelima klasemen sementara Liga 1 2020 dengan koleksi enam poin dari tiga laga yang telah dijalani.
Redaksi berita olahraga INDOSPORT mencoba mengambil kesimpulan bahwa legiun asing yang paling cocok menemani Hari Nur adalah Julio Alcorse dan Bruno Silva karena saat mereka berduet selalu berhasil sama-sama produktif buat PSIS dalam urusan mencetak gol.