FOOTBALL265.COM - Penyerang klub Liga 1 2020 Bali United, Ilija Spasojevic pernah mencicipi ketatnya Liga Champions Eropa 2008/2009. Momen itu terjadi ketika Spaso jadi bagian tim Georgia, Dinamo Tbilisi.
Ilija Spasosevic merupakan salah satu bomber ganas yang pernah dimiliki Dinamo Tbilisi. Spaso jadi bagian tim Georgia ini pada musim 2007-2009. Total 30 gol dicetak Spaso dalam 61 penampilan di liga dan turnamen Georgia.
Musim 2008/2009 menjadi momen tak terlupakan. Dinamo Tbilisi menjadi wakil Georgia untuk masuk dalam kualifikasi Liga Champions Eropa. Spaso dan kawan-kawan mengawali perjuangan melawan wakil Kepulauan Faroe, NSI Runavik.
Dinamo Tbilisi tanpa kesulitan melaju ke fase kedua. Mereka unggul agregat 3-1. Dalam dua laga di Kepulauan Faroe dan Georgia, Spaso tak ditampilkan Dinamo Tbilisi.
Barulah ketika kualifikasi fase kedua melawan Panathinaikos, Spaso jadi bomber utama Dinamo Tbilisi. Wakil Yunani jelas jadi unggulan untuk melaju ke fase ketiga.
Mereka diperkuat pemain-pemain terbaik Yunani, seperti Giorgios Karagounis dan Dimitris Salpigidis. Ada pula mantan pemain Arsenal dan Timnas Brazil, Gilberto Silva.
Pada pertemuan pertama di Olympiako Stadio, Athena, 31 Juli 2008, Spaso tampil pada paruh kedua, menggantikan Donald Djousse.
Spaso sempat mendapat peluang emas lewat umpan silang dari sisi kanan. Sayang, sundulan Spaso masih meninggi di atas gawang Panathinaikos. Padahal, Spaso berdiri tanpa kawalan.
Sebaliknya, Panathinaikos bisa memanfaatkan setiap peluang yang didapat. Tiga gol dicetak Panathinaikos lewat sang bintang, Salpigidis (2 gol) dan Ivanschitz.
Pertemuan kedua berlangsung di Boris Pachadze Dinamo Arena, Tbilisi, 6 Agustus 2008. Dalam laga ini, Spaso yang mengenakan nomor punggung 9 ditampilkan sejak menit pertama. Mereka membawa beban mengejar defisit tiga gol.
Peluang didapat Spaso saat laga baru berjalan delapan menit. Namun sepakan jarak dekat Spaso mengarah ke badan kiper Panathinaikos, Galinovic. Paruh pertama berakhir 0-0.
Pada paruh kedua, Dinamo Tbilisi masih kesulitan mencetak gol, meski peluang-peluang didapat. Spaso akhirnya ditarik keluar menit ke-65. Posisi Spaso digantikan Mate Vatsadze. Pergantian ini tak berpengaruh banyak. Laga berakhir 0-0 dan Panathinaikos berhak melaju ke fase ketiga.
Musim itu ternyata jadi salah satu musim terbaik Panathinaikos di Liga Champions Eropa. Setelah menyingkirkan Sparta Prague, Panathinaikos menjadi juara Grup B, mengungguli Inter Milan, Werder Bremen dan Anorthosis.
Sementara bagi Spaso, dia tak lagi bersama Dinamo Tbilisi pada musim berikutnya. Spaso sempat main di Serbia, Latvia dan Yunani, sebelum kemudian menerima tawaran dari Bali Devata pada musim 2011.