Bola Internasional

Menghilang di Sesi Latihan Klub Turki, Falcao Bikin Geger Penggemar

Kamis, 14 Mei 2020 16:01 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Lanjar Wiratri
© Gabriel Aponte/GettyImages
Radamel Falcao, kapten Timnas Kolombia yang kini menjadi pemain klub asal Turki, Galatasaray. Copyright: © Gabriel Aponte/GettyImages
Radamel Falcao, kapten Timnas Kolombia yang kini menjadi pemain klub asal Turki, Galatasaray.

FOOTBALL265.COM – Mantan pemain Manchester United, Radamel Falcao, membuat penggemarnya bertanya-tanya karena tidak terlihat sama sekali pada dua sesi latihan bersama klub asal Turki, Galatasaray.

Klub asal Turki, Galatasaray, sudah menggelar dua sesi latihan rutin setelah dua bulan berhenti karena kebijakan lockdown pandemi virus corona yang ditetapkan negara tersebut.

Para pemain berlatih dengan tetap mematuhi aturan jarak sosial yang aman. Mereka berlatih secara terpisah-pisah untuk menekan paparan virus corona di dalam tim.

Namun dari dua sesi latihan itu, para penggemar klub tidak menemukan sosok Radamel Falcao. Hal ini membuat sejumlah penggemar mengomentari postingan Galatasaray dengan bertanya dimana Falcao.

“Di mana Falcao?”, “Saya mencari-cari sosok Falcao di semua foto latihan dan aku malah frustrasi”, ada juga “Lagi-lagi dia tidak muncul, seperti sedang mengejek kami.”

Klub sendiri sampai saat ini belum mengumumkan siapa saja pemain yang ikut berlatih. Tim asuhan Fatih Terim itu juga tidak memberikan komentar apapun terkait absennya Falcao.

Absennya Falcao pun memunculkan spekulasi bahwa sang pemain dikaitkan dengan responnya terhadap kebijakan klub melakukan pemotongan gaji.

Menurut surat kabar olahraga Turki, Fotomac, penyerang asal Kolombia itu kabarnya tidak mau menerima pemotongan gaji yang ditetapkan klub demi menyelamatkan kondisi keuangan tim.

Sebagaimana diketahui, Galatasaray mengalami krisis finansial sejak pandemi virus corona menghentikan turnamen Liga Turki dua bulan lalu.

Mau tidak mau, mereka harus memotong upah pemain hingga 30 persen. Dalam kasus Falcao, dia harus kehilangan sebagian besar pendapannya yang bernilai 5 juta euro atau Rp80 miliar per tahun ditambah bonus 1,9 juta euro.