FOOTBALL265.COM - Bhayangkara FC menolak keras rencana pemotongan subsidi yang dicanangkan oleh PT Liga Indonesia Baru. Ia menyatakan klub sudah habis-habisan membiayai operasional klub.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator memang merencanakan memotong dana subsidi. Di mana PT LIB mengajukan surat kepada PSSI untuk melakukan pemotongan bagi klub-klub Liga 1 dan Liga 2. Untuk Liga 1, dana subsidi yang awalnya dikucurkan Rp520 juta akan dipangkas menjadi Rp350 juta.
Sementara untuk Liga 2, dari semula Rp250 juta menjadi Rp100 juta. Persipura dan Persiraja Banda Aceh mendapatkan dana lebih besar Rp570 juta, namun operator akan memukul rata pencairan tahap kedua.
Hal ini tentu ditolak keras oleh Bhayangkara FC. Diutarakan langsung oleh Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC, Kombes Pol. Sumardji. Ia mengharapkan subsidi dari operator untuk biaya operasional.
“Kami saat ini sudah habis-habisan untuk tim. Sebenarnya semua klub pasti menggunakan subsidi yang diberikan PT LIB untuk membantu kebutuhan tim,” kata Sumardji.
“Sebenarnya semua pasti berharap dari subsidi yang diberikan dari PT LIB tersebut untuk membantu kebutuhan dari tim itu sendiri,” lanjutnya.
Penolakan pemotongan itu mendapat dukungan dari PSSI. Federasi meminta PT LIB membayarkan dana subsidi secara penuh dan pencairannya dilakukan secepatnya.
Hal tersebut dinyatakan PSSI dalam surat bernomor 1098/UDN/135/V-2020 bertanggal 5 Mei 2020. Dokumen itu merupakan tanggapan atas surat LIB soal kelanjutan kompetisi dan subsidi klub pada 4 Mei 2020.
“Sebagai operator Liga 1 dan Liga 2, sudah menjadi kewajiban dari PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) untuk melakukan pembayaran subsidi kepada klub-klub Liga 1 maupun Liga 2 dengan jumlah yang telah disepakati sebelumnya,” tulis pelaksana tugas sekretaris jenderal PSSI Yunus Nusi.