FOOTBALL265.COM – Manajemen Persekat Tegal berani memastikan bahwa hak-hak pemainnya telah mereka penuhi walaupun Liga 2 telah berhenti sejak Bulan Maret 2020 silam.
Menurut Haron Bagas Prakosa selaku Chief Executive Officer (CEO) Persekat, timnya sudah memenuhi hak bagi pemainnya sebesar 25 persen sesuai dengan instruksi dari PSSI.
“Kalau kami Alhamdulillah sudah aman. Bahkan sebelum liga berhenti sudah ada beberapa pemain yang menerima hak sebesar 25 persen dari kontrak penuh,” tuturnya kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT.
Bagas juga menceritakan bahwa pihak manajemen Persekat sempat iuran pada saat dana subsidi tahap pertama dari PT. Liga Indonesia Baru (PT. LIB) belum cair beberapa waktu lalu.
“Iya memang sempat iuran sebagai wujud tanggung jawab,” tukas Bagas.
Setelah dana subsidi cair pada Rabu (20/05/20), manajemen Persekat juga langsung memproyeksikkan uang sebesar Rp 250 juta untuk membayar hak-hak pemain. Dana tersebut cukup membantu tim berjuluk Laskar Ki Gede Sebayu ini dalam membantu menyelesaikan gaji kepada para pemainnya.
“Uang subsidi segera kami gunakan untuk menyelesaikan tanggung jawab dengan pemain. Supaya kami tidak punya hutang ke mereka,” pungkas Bagas.
Persekat sebagai pendatang baru di Liga 2 tidak ingin memiliki masalah gaji dengan pemain. Mereka ingin menjadi tim yang memiliki keuangan stabil dan tidak memiliki hutang kepada pihak mana pun termasuk penggawa mereka sendiri.
Bahkan, manajemen Persekat juga memiliki inovasi untuk mencari pendapatan lain di luar kegiatan sepak bola dengan menjual beras dan air mineral yang diproduksi dan diberi merek sesuai dengan identitas klub