Liga Indonesia

Persekat Tegal Tawarkan Solusi Finansial Jika Liga 2 Berlanjut

Selasa, 2 Juni 2020 07:01 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Prio Hari Kristanto
© Wikipedia
Klub Liga 2, Persekat Tegal, menawarkan solusi finansial kepada PT LIB jika kompetisi diputuskan untuk dilanjutkan. Copyright: © Wikipedia
Klub Liga 2, Persekat Tegal, menawarkan solusi finansial kepada PT LIB jika kompetisi diputuskan untuk dilanjutkan.

FOOTBALL265.COM – Klub Liga 2 asal Jawa Tengah, Persekat Tegal, berpendapat bahwa PT. Liga Indonesia Baru (PT. LIB) selaku operator liga bisa memaksimalkan pendapatan dari hak siar jika kompetisi kembali berlanjut atau pun ada turnamen pengganti.

Menurut Haron Bagas Prakosa selaku Chief Executive Officer (CEO) Persekat, di era 'new normal' kemungkinan besar pertandingan digelar tanpa penonton. Oleh sebab itu, pendapatan dari hak siar bisa dimaksimalkan karena seluruh penonton hanya bisa menyaksikan dari layar televisi di rumah masing-masing.

“Menurut kami jika kompetisi Liga 2 atau Liga 1 kembali digelar atau pun ada turnamen pengganti, itu bisa menjadi kesempatan PT. LIB atau PSSI memaksimalkan pendapatan dari hak siar. Saat ini kan media elektronik atau televisi masih aktif walaupun di tengah masa pandemi,” ujar Bagas kepada INDOSPORT, Minggu (31/05/20).

Selain itu, Persekat juga menilai bahwa memaksimalkan tayangan televisi akan menjadi salah satu uji coba kehidupan sepak bola di era new normal dan mendukung program pemerintah untuk memberi himbauan masyarakat tetap di rumah jika tidak ada aktivitas yang begitu penting.

“Ini bisa jadi percontohan kehidupan 'new normal' kalau dikelola maksimal. Namun yang paling penting segala kegiatan harus mementingkan protokol kesehatan di atas kepentingan lainnya,” ungkap Bagas.

Usul dari Persekat ini juga telah mereka usulkan ke pihak PSSI dalam acara rapat virtual yang digelar pada Jumat (29/05/20) kemarin.

Persekat juga mendesak supaya PSSI segera mengambil keputusan supaya nasib para pemain dan pelatih lebih jelas ke depannya.

Perlu diketahui, hingga Minggu (31/05/20) malam, PSSI belum mengambil keputusan soal lanjut tidaknya kompetisi resmi sepak bola Indonesia walaupun pemerintah tidak memperpanjang masa tanggap darurat bencana alam non-corona.