Vermeer memiliki kemampuan untuk memainkan peran di beberapa posisi. Selain sebagai gelandang, ia juga bisa menjadi pemain sayap kanan dan kiri, serta bek kanan.

Namun menurut laporan situs Transfermarkt, Vermeer lebih sering dimainkan sebagai gelandang tengah (22 kali) dan gelandang bertahan (20 laga).

Ini pun cukup menguntungkan bagi klub Liga 1. Mengingat, para pelatih bisa melakukan rotasi untuk mengantisipasi kekalahan fisik pemainnya.

Pernah Hadapi 2 Calon Bintang Naturalisasi Indonesia

Vermeer sendiri nyatanya memiliki kisah dengan 2 calon bintang naturalisasi Timnas Indonesia. Itu terjadi ketika sang gelandang masih bersaing di kompetisi Liga Belanda.

Pada 19 April 2013 lalu, Vermeer mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan pemain berdarah Indonesia lainnya dalam satu lapangan, yakni Xander Houtkoop.

Dua tahun berselang, Vermeer hijrah ke NAC Breda dan memperkuat tim mudanya. Pada saat itulah ia juga bertemu dengan pemain keturunan Indonesia lainnya, yakni Ricardo Malaiholo.

Kurang Produktif

Sebagai seorang gelandang, tentunya produktivitas bukan tugas utamanya. Namun seiring berjalannya waktu, beberapa gelandang mulai dipercaya sebagai salah satu solusi pemecah kebuntuan.

Jika melihat statistiknya di Liga Belanda, Vermeer pun tak begitu produktif dan jarang memberikan kontribusi nyata. Dalam dua musim terakhir saja ia tak mampu mencatatkan gol dan assist.

Penampilan terbaiknya terjadi pada saat dirinya tampil bersama NAC Breda U-21 pada musim 2016/17. Ia mampu mencetak empat gol dari 12 laga. Sisanya, ia tak pandai mencetak gol dan memberikan assist.