FOOTBALL265.COM - Tiga fakta mengejutkan tercipta pada laga semifinal Coppa Italia antara Juventus vs AC Milan, Sabtu (13/06/20) dini hari WIB tadi.
Semifinal leg kedua Coppa Italia 2019-2020 antara Juventus vs AC Milan berakhir dengan skor imbang 0-0. Dengan hasil ini, Juventus berhak lolos ke partai final karena unggul produktivitas gol tandang.
Dalam laga yang digelar tanpa penonton di Allianz Stadium, kedua tim bermain dalam tempo yang cukup tinggi.
Tuan rumah Juventus berhasil mendominasi serangan. Meski begitu, barisan belakang AC Milan bermain cukup baik dengan mampu menahan gempuran.
Dalam laga ini sendiri Milan harus bermain dengan 10 orang pemain setelah Ante Rebic di kartu merah pada menit ke-17. Berikut ini kami rangkum tiga fakta menarik yang tercipta pada pertandingan semifinal Coppa Italia antara Juventus vs AC Milan.
1. Enam Detik Penuh Kejutan
Laga Juventus vs AC Milan diwarnai sejumlah momen menarik. Salah satunya adalah yang tercipta pada 17 menit pertama pertandingan.
Dalam rentang waktu tersebut, tercipta dua momen mengejutkan dalam kurun waktu enam detik saja. Dua momen tersebut adalah kegagalan penalti Ronaldo dan kartu merah Ante Rebic.
Pada menit ke-15 Juventus mendapatkan hadiah penalti usai Andrea Conti melakukan hands ball. Ronaldo yang maju sebagai eksekutor di luar dugaan gagal mencetak gol usai sepakannya membentur tiang.
Namun, enam detik berselang, striker AC Milan, Ante Rebic, melakukan pelanggaran keras dengan melakukan tekel terlalu tinggi yang membuat Danilo tumbang.
Saat itu juga wasit langsung menghadiahi Rebic kartu merah. Dua momen di babak pertama itu pun cukup memengaruhi sisa jalannya pertandingan.
2. Final ke-19
Hasil imbang tanpa gol yang diraih Juventus atas AC Milan dini hari ini membuat mereka berhak melenggang ke final Coppa Italia untuk yang ke-19 kalinya.
Sepanjang sejarah Juventus menjadi tim Italia yang paling sering melaju ke final Coppa Italia diikuti oleh AS Roma sebanyak 16 kali dan AC Milan 14 kali.
Dari 18 kali kesempatan sebelumnya, Juventus sukses memenangi 13 di antaranya (rekor). Sementara AS Roma, dari 16 kali kesempatan mereka sukses 9 partai final.