FOOTBALL265.COM – PT. Liga Indonesia Baru telah resmi menunjuk Akhmad Hadian Lukita sebagai direktur utama menggantikan peran Mayjen (Purn) Cucu Somantri yang mundur pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bulan Mei silam.
Akhmad Hadian Lukita ditunjuk dalam acara RUPS luar biasa yang dilaksanakan secara virtual pada Sabtu (13/06/20) siang.
Ditunjuknya pria berusia 55 tahun sebagai dirut PT. LIB tentu mengejutkan publik sepak bola Indonesia mengingat Akhmad Hadian Lukita sebelumnya belum pernah terdengar namanya di dunia persepak bolaan nasional.
Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat ini merupakan seseorang yang berasal dari kalangan profesional dan berpengalaman di dunia IT dan manajemen untuk mengelola sebuah perusahaan. Ia tercatat sebagai direktur utama di PT. LAPI DIVUSI sejak tahun 2013.
PT. LAPI DIVUSI sendiri merupakan perusahaan milik Institut Teknologi Bandung (ITB) yang bergerak di bidang IT dan software developer.
Tak hanya menjabat sebagai dirut di PT. LAPI DIVUSI, Akhmad Hadian Lukita juga berprofesi sebagai peneliti dan mengajar sebagai dosen praktisi di ITB.
Bekerja di ITB, Akhmad Hadian Lukita dulunya juga menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di kampus yang terletak di Kota Kembang ini. Dirut PT. LIB yang baru ini juga telah menyelesaikan pendidikan di Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANAS) pada tahun 2019.
Dalam rilis yang dibuat PT. LIB, Akhmad Hadian Lukita mengucapkan terima kasih atas kepercayaan pemegang saham untuk menunjuk dirinya sebagai dirut. Ia akan berusaha bekerja maksimal untuk membawa operator kompetisi ini lebih baik dari sebelumnya.
“Terima kasih untuk para pemegang saham. Harapannya semoga saya bisa menggunakan kepercayaan ini dengan sebaik-baiknya dan memberikan yang positif kepada semua pihak."
"Performance bagus dan profit yang bagus pula. Perlu diketahui, sebuah perusahaan harus punya tata kelola yang bagus. Mudah-mudahan bisa menjadikan hal yang positif bagi LIB dan sepak bola nasional,” tuturnya.
Setelah ditunjuk menjadi Dirut PT LIB yang baru, Akhmad Hadian Lukita kini harus segera bergerak cepat menyelesaikan masa depan Liga 1 2020, yang masih gantung karena pandemi virus corona.