Beda ala Madura United, dari Kontrak Pemain Sampai Tolak Liga 1 2020

Kejutan kecil yang ditimbulkan oleh Madura United pertengahan tahun ini sejatinya bukanlah pertama kalinya. Meski dalam konteks yang berbeda, Madura United sebelumnya pernah melakukan hal yang tidak umum terjadi pada klub-klub peserta Liga 1.
Klub Madura United kerap menghadirkan kejutan-kejutan dalam aktivitas bursa transfer Liga 1 beberapa musim terakhir.
Hanya empat hari menjelang kick-off Liga 1 2020 klub Madura United memutuskan untuk mencoret satu pemain asingnya. Nama Brian Ferreira terdepak dari skuad Laskar Sape Kerrab.
Tim pelatih memutuskan untuk tak memasukkannya ke dalam skuad untuk mengarungi Liga 1 2020. Kedatangan Bruno Matos diyakini jadi penyebab utama diputusnya kontrak Brian Ferreira. Kedua pemain kebetulan memang bermain di posisi gelandang serang.
Kabar pencoretan pemain hanya jelang beberapa hari bergulirnya liga tentu saja mengejutkan. Namun, langkah tak lazim itulah yang diambil Madura United.
Manajemen Madura United memang beberapa kali menghadirkan banyak kejutan dalam bongkar pasang pemain, terutama pemain asing. Bukan kali itu saja Madura United membuat kejutan.
Masih teringat jelas 'drama' kecil yang melibatkan Zah Rahan di Ratu Pamelingan. Playmaker asal Liberia ini didatangkan Laskar Sape Kerrab pada musim 2018 lalu.
Namun pada awal 2019 ia gagal tampil untuk timnya karena menderita cedera paha saat melakukan pemanasan bersama tim. Manajemen pun memutuskan untuk mencoret Zah Rahan dari skuad untuk musim 2019. Zah Rahan digantikan oleh pemain asing dari Brasil, Diego Assis.
Namun, di pengujung tahun 2019, bursa transfer kembali dikejutkan dengan kembalinya Zah Rahan ke tim Madura United. Ternyata Madura memutuskan mengontraknya kembali untuk mengarungi musim 2020. Zah Rahan jadi pemain asing pertama Madura United untuk Liga 1 2020.
Awal musim lalu Madura United melakukan perombakan skuad besar-besaran. Bahkan MU sampai dijuluki Los Galacticos.
Namun, target juara yang dicanangkan gagal diraih. Walau jadi tim paling produktif, Madura cuma finis di peringkat ke-5 dan menderita 11 kekalahan musim itu.
Alhasil, manajemen Laskar Sape Kerrap memutuskan melepas empat pemain asingnya sekaligus, yakni Aleksandar Rakic, Diego Assis, Ante Bakmaz, dan Jaimerson Xavier.
Namun, kira-kira dua pekan setelah pencoretan itu Madura United membatalkan niatnya dan kembali merekrut Jaimerson Xavier.
Padahal kala itu banyak orang mengira Jaimerson akan kembali memperkuat Persija, Madura justru berkeputusan untuk mengontrak kembali pemain yang sudah dicoret sebelumnya.
Jika diibaratkan sebuah cerita film, maka aktivitas transfer Madura United di Liga 1 bisa dibilang sering berakhir dengan plot twist alias kejutan tak disangka-sangka di pengujung cerita.