HUT Ke-93, Intip 3 Striker Lokal Legendaris yang Hiasi Skuat Persebaya
Berikutnya ada Syamsul Arifin, penyerang yang identik dengan gol sundulan terbang ini meniti karier sepak bola mulai dari bawah. Pada usia 20 tahun, ia merantau ke Persebaya dari kampungnya, Kabupaten Malang.
Perjuangan tersebut berbuah manis lantaran ia diterima di klub amatir Mitra (klub internal Persebaya yang berada di kelas kedua). Syamsul berhasil membawa timnya naik menjadi klub Kelas Utama di klub internal Persebaya.
Selama masih aktif bermain, Syamsul Arifin memang mematikan bahkan ia kerap meminta rekannya untuk terus memberikan umpan-umpan silang hingga setinggi lutut atau pinggang jika berada di depan gawang.
Di level timnas Indonesia, Syamsul Arifin terpilih menjadi salah seorang pemain PSSI Muda untuk ikut dalam turnamen Presiden Cup 1978 di Seoul, Korea Selatan serta bagian di ajang Pra Olimpiade 1984.
Kurniawan Dwi Yulianto
Terakhir ada Kurniawan Dwi Yulianto, meski tidak memulai karier dari Persebaya namun penyerang yang mendapat julukan Si Kurus ini tercatat pernah menjadi bagian Bajul Ijo.
Tepatnya edisi 2004, saat itu Kurniawan menjadi pemain Persebaya usai direkrut dari PSPS Pekanbaru. Walau hanya semusim di Surabaya, penyerang kelahiran Magelang ini sukses mencetak 14 gol dari 28 pertandingan.
Di musim tersebut Kurniawan juga berhasil mengantarkan Persebaya ke podium juara Liga Indonesia. Di tabel klasemen akhir, mereka unggul produktivitas gol dari PSM Makassar yang memiliki poin sama.