Kisah Shin Tae-yong yang 'Tertelan' dalam Janji Manis PSSI
Bulan Maret, Shin Tae-yong sedianya melanjutkan program menggelar TC untuk Timnas U-19. Bahkan, ia berencana memanggil nama baru, yakni Beckham Putra.
Akan tetapi, TC dibatalkan lantaran Indonesia sedang memasuki masa darurat pandemi virus corona. Khawtir dengan penanganan pandemi di Tanah Air, Shin akhirnya memutuskan kembali ke Korea pada bulan April.
“Pada 14 Maret, pemerintah menghentikan kegiatan sepak bola, termasuk Timnas Indonesia," ujarnya.
Penghentian turnamen memang sangat disayangkan. Pasalnya, Shin sendiri merasa antusias dengan aktivitas sepak bola di Indonesia sebelum pandemi Covid-19 mewabah.
“Sebelum Covid-19 meledak, 70.000 penonton berkumpul di sebuah laga di Jakarta. Menteri Pemuda dan Olahraga juga menyaksikan latihan Timnas selama 3-4 jam," ujarnya.
Gaji Terlambat
Satu bulan berikutnya, Shin kecewa dengan keterlambatan gaji yang dia terima. Pahitnya, ia menerima pemotongan gaji hingga 50 persen dengan alasan pendapatan menurun akibat pandemi virus corona.
Menurut asisten pelatihnya, Nova Arianto, PSSI terlambat membayar gaji Shin dan stafnya untuk bulan April yang seharusnya dibayarkan pada 5 Mei 2020.
Sikap PSSI yang Labil
Awalnya, Shin Tae-yong sangat yakin bisa membawa Timnas Indonesia ke kompetisi level atas sesuai dengan visi misi yang diusung PSSI saat merekrutnya. Namun, semakin ke sini, ia mulai pesimistis.
Kepada sebuah media di negaranya, Joins, ia membeberkan alasan mengenai sikapnya kepada PSSI yang sudah tidak seperti dulu lagi. Baginya, PSSI tidak serius menangani sepak bola Tanah Air dan pernyataan federasi diawal hanyalah janji manis belaka.
"Saya diberi target membawa prestasi di atas empat besar (semifinal) di Piala Asia U-19 yang akan dibuka di Uzbekistan pada bulan Oktober tahun ini," Shin Tae-yong menjelaskan.
"Menantikan juga juara di Piala AFF. Dan untuk Piala Dunia U-20 yang tuan rumahnya Indonesia, lolos dari grup sampai masuk empat besar (semifinal),
"Jadi saya tanya apa kalian tahu Indonesia berapa peringkat FIFA? Langsung saya jawab peringkat FIFA Indonesia adalah 173," ujarnya.
“Ketua PSSI (Iriawan) awalnya mendukung penuh semua program saya. Saya ditantang oleh visi dan misi PSSI. Untuk melakukan itu, kita harus bergerak bersama, perlahan-lahan. Awalnya, saya melakukan semuanya seperti itu, dan kemudian sikap saya berubah,” jelasnya.
“Sikap saya (kepada PSSI) sudah tak seperti saat pertama kali, saya sudah berbeda. Saya sudah tidak tahan lagi," tukas Shin.
Sikap Shin Tae-yong yang berubah terhadap PSSI ini dipahami mulai berubah saat sekretaris jenderal Ratu Tisha yang populer di kalangan penggemar karena kemampuannya, tiba-tiba hengkang pada bulan April.
PSSI yang katanya mendukung pelatih lokal justru memulangkan pelatih lokal ke Tanah Air tanpa sambutan di bandara saat Timnas menjalani pemusatan latihan di Thailand.