FOOTBALL265.COM – Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong dikabarkan terancam dipecat oleh PSSI. Meski begitu, nyatanya paling tidak ada tiga keuntungan.
Ketua Ketua Satuan Tugas (Satgas) Timnas Indonesia, Syarif Bastaman baru-baru ini menyatakan, kontrak pelatih skuat Garuda, Shin Tae-yong bisa saja diputus alias dipecat.
Hal itu bisa terjadi, apabila pelatih asal Korea Selatan itu tak kunjung datang untuk melatih para pemain Timnas Indonesia U-19 jelang Piala Asia U-19 2020.
Andai Shin Tae-yong mangkir, PSSI akan melakukan evaluasi dan kerja samanya bisa saja terancam karena dianggap tidak melaksanakan tugas.
"Kalau tak datang harus kami evaluasi, mungkin dipecat. Sejago apapun dia, kalau dia tidak datang, tak mau melatih bisa saja (kami pecat)," kata Syarif Bastaman.
"Kami minta minggu depan, kami lihat minggu depan datang atau tidak dia," lanjutnya.
Lebih lanjut, Syarif Bastaman menjelaskan, PSSI hanya ingin bertemu empat mata dengan Shin Tae-yong untuk membahas kelanjutan program Timnas Indonesia.
"Itu saja, datang, duduk, lalu sepakati program seperti apa. Ini ada saya, yang ditugaskan PSSI khusus untuk mengelola timnas, dan dengan demikian bermitra dengan tim kepelatihan. Mari kita duduk, susun program. Itu dulu," tegasnya.
Jika keputusan memecat Shin Tae-yong benar-benar diambil, maka Timnas Indonesia mungkin mendapatkan 3 keuntungan. Berikut INDOSPORT akan memberikan ulasannya.
Minim Prestasi
Satu-satunya prestasi yang pernah diraih Shin Tae-yong adalah juara Liga Champions Asia 2009-2010. Di level tim nasional, ia belum pernah meraih gelar.
Barangkali prestasinya memang hanya membawa Korea Selatan ke Piala Dunia 2018. Di sisi lain, sejak menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia pada 2002, Korea Selatan selalu lolos ke putaran final.
Artinya, tidak ada prestasi istimewa pelatih berusia 49 tahun itu di level tim nasional. Namun, ia punya kelebihan bisa melatih tim usia muda, U-20 dan U-23.