Periode Sulit Liverpool Buah Penyakit Arogan Jurgen Klopp
Bintang Liverpool, Sadio Mane dirumorkan ingin meninggalkan Anfield usai diketahui kesal kepada sang pelatih, Jurgen Klopp. Hal ini dipicu pernyataan Jurgen Klopp yang dianggap telah menyinggung Sadio Mane.
Persoalan ini terjadi ketika Klopp mengomentari kegagalan Virgil Van Dijk memenangkan Ballon d'Or beberapa waktu lalu. Klopp menilai tak ada pemain lain yang tampil lebih mengesankan dari Van Dijk.
Padahal, musim lalu Sadio Mane jadi elemen penting Liverpool dalam memenangkan gelar Liga Champions dan bersaing dengan Man City di Liga Inggris. Pemain Senegal itu mencetak 26 gol dan lima assist di semua kompetisi.
Kekesalan Sadio Mane ini sejatinya cukup beralasan. Sebab, Jurgen Klopp memiliki reputasi sebagai pelatih yang kerap meremehkan.
Keinginan Liverpool untuk mendominasi Liga Inggris musim ini membuat Jurgen Klopp 'meremehkan' kompetisi Piala FA. Hal ini pun membuatnya mendapat kritik karena dianggap takut kalah.
Klopp secara terang-terangan pernah mengancam ingin mundur dari kompetisi Piala FA pada pertandingan ulang melawan Shrewsbury Town dan ingin menurunkan tim U-23.
Langkah ini diambil Klopp sebagai upaya mengistirahatkan skuat utama jelang kompetisi besar seperti Liga Inggris dan Liga Champions.
Sikap meremehkan kembali ditunjukkan Klopp di ajang Piala Liga musim ini. Pada pertandingan melawan Aston Villa, Liverpool sengaja menurunkan tim U-23.
Puncaknya, Jurgen Klopp juga melakukan blunder dengan melontarkan pernyataan yang terkesan terlalu percaya diri sebelum leg kedua perempatfinal Liga Champions menghadapi Atletico Madrid.
Klopp mengritik sikap terlalu percaya diri Diego Simeone ketika menang dengan skor tipis 1-0 di Madrid. Namun, alih-alih merendah, Klopp malah memilih arogan dengan tak mau mengalah dan menyebut wakil Spanyol itu akan tersingkir di hadapan ribuan suporter Anfield.
Namun, kebanggaan Klopp akan magis Anfield berujung pahit karena timnya dikalahkan secara menyakitkan di menit-menit akhir karena kesalahan kiper pelapis mereka.
Kekalahan dari Atletico inilah yang mengawali periode sulit Liverpool dalam lima laga terakhir.
Dan, hasil imbang melawan Everton dini hari tadi juga tak lepas dari hal tersebut. Terungkap fakta menarik terkait kebiasaan Jurgen Klopp tiap melakoni laga derby Merseyside.
Kebiasaan itu dimulai sejak tahun 2015. Seolah meremehkan Everton, Klopp tak pernah menurunkan skuat terbaiknya di laga derby.
Jurgen Klopp tidak pernah memainkan Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Roberto Firmino secara bersamaan sebagai starter tiap jumpa Everton.
Pada laga dini hari tadi, Jurgen Klopp kembali mengulangi kebiasaan itu. Klopp tercatat tidak menurunkan Mohamed Salah sedetik pun.
Pelatih asal Jerman itu hanya memasang Roberto Firmino dan Sadio Mane di depan ditemani pemain Jepang, Minamino. Padahal, Mohamed Salah merupakan pemain inti musim ini dengan catatan 16 gol serta 6 assist dari 26 laga di Liga Inggris.
Di pertandingan sepenting derby yang bisa mempercepat pesta juara Liga Inggris mereka, Klopp memilih mencadangkan Mohamed Salah. Sikap meremehkan atau mungkin arogan dari Klopp terkadang bisa sangat merugikan Liverpool.